Saat mendengarkan penjelasan dari narasumber, ada kalanya kita ingin menanggapinya. Tanggapan tidak boleh dari rasa setuju kita terhadap isi penjelasan atau sebaliknya dari rasa ketidaksetujuan kita terhadap penjelasan tadi. Orang yang terbuka dan suka pada pembaharuan, akan senang sekali bila penjelasannya mendapatkan tanggapan.
Cara Menanggapi Penjelasan Narasumber
Tanggapan hendaknya disampaikan dengan sopan, jangan sampai menyinggung perasaan orang lain.
Sebagai contoh:
Asal Usul Tari Guel
Di dataran Tinggi Gayo ada sebuah tarian yang disebut Tari Guel. Tarian ini biasanya ditarikan oleh pengantin pria. Menurut cerita rakyat Gayo, tarian ini bermula ketika Sultan Aceh memerintahkan mencari seekor gajah putih.
Gajah putih satu-satunya ditemukan di atas sebuah kuburan di Linge. Menurut cerita, gajah putih itu adalah jelamaan dari salah seorang anak Raja Linge dengan putri asal Pulau Lingga di Riau. Semula gajah putih ini tidak mau berdiri, walau ditarik dan dipecut. Namun, ketika Segenda yaitu adik dari yang terkubur menari dengan pukulan rebana dan canang, gajah itu bangun perlahan., berdiri lalu berjalan. Oleh karena itu, gerakan Tari Guel adalah gambaran dari gerak telinga gajah, gerak bangun, dan berdiri secara perlahan dari tempatnya dan terakhir adalah gerak cepat, yaitu gajah berjalan cepat.
Sebagai contoh, tanggapan itu bisa sebagai berikut:
- Senang juga kalau bisa menonton tari Guel secara langsung.
- Ternyata tari Guel itu berasal dari Tanah Gayo, ya.
Hal-hal yang Harus Dihindari Ketika Menanggapi Narasumber
Ketika sedang berbincang dengan narasumber, kita sebagai pendengar sebaiknya menghindari hal-hal berikut ini:
- Menggunakan kata-kata yang menyakiti hati Narasumber. Sebagai contoh; “Ih cuma gitu doang, ya.”
- Menunjukkan jika kita lebih tahu dari narasumber. Kita bertanya kepada narasumber untuk menggali informasi, jangan sampai menunjukkan sikap yang terkesan jika kita lebih tahu daripada narasumber karena hal ini akan menyinggung perasaan narasumber.