Catatan Perjalanan Menjadi Blogger dari Nol

Aku memulai blogging serius sejak tahun 2014. Penandanya adalah setelah menikah. Meski sudah mengenal blogging sejak SMP dan sudah menulis sejak SD, nyatanya blogging merupakan pekerjaan yang sangat baru untukku. Aku enggak ada bayangan sama sekali akan memulai blogging darimana, akan mendapatkan penghasilan darimana. Belum banyak komunitas blogger yang berbagi darimana pendapatan seorang blogger. Aku akan bercerita bagaimana perjalanan menjadi blogger dari nol.

Memutuskan untuk Memakai WordPress Self Hosted

WordPress Self Hosted kukenal pertama kali dari abah K. Blog pertama kami sudah lenyap karena enggak mampu membayar biaya hosting. Dulu biaya hosting masih mahal, 1.5 jutaan pertahun sudah yang paling murah. Sekarang mah VPS aja sudah banyak tawaran, ada VPS murah 20rb.

Bagi abah K yang seorang programmer, WordPress Self Hosted menurutnya adalah pilihan yang terbaik untuk blogging. Bagiku sendiri, karena WordPress Self Hosted mbayarnya lumayan, jadi lebih tertantang untuk belajar dan mencari penghasilan. Eh. Begitu di-build website pertamaku, aku langsung belajar bagaimana mengedit theme di tengah-tengah mengasuh si K yang masih bayi.

Teman-teman yang akan memulai blogging, keputusan apakah akan memakai wordpress self hosted atau memakai blogspot bisa dipertimbangkan dengan poin-poin sebagai berikut:

  1. Apakah ada dana untuk membuat blog? Jika dananya ngepres, kuanjurkan pakai blogspot dengan custom domain. Jika dana lumayan, langsung pakai wordpress self hosted dan memilih layanan yang full cover.
  2. Apakah kebutuhan blogging hanya untuk bersenang-senang atau profesional? Jika ada rencana untuk menjadikan blogging adalah pekerjaan profesional atau untuk company profil, aku sarankan untuk menggunakan WordPress Self Hosted.

Belajar SEO ON Page dan SEO OFF Page

Setelah memutuskan untuk memiliki blog, aku mulai belajar untuk memahami SEO ON Page dan SEO off Page. SEO adalah search engine optimization, dimana kita mengoptimasi tulisan agar bisa berada di halaman pertama mesin pencari. SEO On page adalah mengoptimasi dari sisi keterbacaan artikel, sementara SEO Off page adalah mendukung optimasi website yang dilakukan dari luar website.

Aku belajar untuk tetap menulis natural dengan tidak mengabaikan SEO. Enggak mudah memang, awal-awal tulisanku sangat kaku karena terpatok dengan teori SEO. Lama-lama menjadi terbiasa dan tetap memiliki style menulis meskipun ada teori SEO sebagai patokan menulis. Setelah mulai luwes menulis, aku mulai belajar Google Analytic, Google Webmaster, Research Keyword.

Enggak kilat. Bahkan cenderung pelan banget. Tetapi aku menikmatinya. Pelan-pelan, satu persatu. Jadi perjalanan bloggingku hingga bisa sampai ke titik ini membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Tidak jarang aku baru belajar setelah ada klien yang request. Wkwkwkkwk.

Branding dan Connecting

Menjadi seorang blogger harus membranding diri dan membangun koneksi jika ingin berkembang. Aku mulai membranding diri di Twitter, Instagram dan Facebook sebagai blogger dan Co-Founder Nusagates. Selain membranding diri di media sosial, aku juga bergabung dengan beberapa komunitas blogger.

Ingat, aktiflah disana. Baik di media sosial maupun di komunitas blogger. Lama-lama orang akan mengenal kita. Teknik marketing paling halus dan jangka panjang. Orang-orang yang mengenal kita akan dengan senang hati merekomendasikan kita ketika tahu bahwa kita bekerja dengan profesional.

Upgrade Skill

Jangan berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri. Upgrade skill harus terus dijalani meskipun kita sudah merasa menguasai banyak ilmu di bidang blogging karena algoritma Google terus berubah, alat-alat terus upgrade. Jangan sampai kita merasa tertinggal karena tidak memahami alat-alat yang terus upgrade.

Aku sendiri merasa lemah di upgrade skill, kadang tuh rasanya capek. Kok adaaa saja yang harus dipelajari. Hahaha. But its life, kita harus belajar jika enggak mau ketinggalan. Enggak yang harus belajar sampai ahli. Aku hanay emmpelajari hal-hal yang memang aku merasa mampu di bidang itu.

Nah, kuncinya nih, enggak perlu minder untuk bergabung dengan blogger-blogger yang sudah ahli. Minder adalah penghambat untuk mencuri ilmu-ilmu mereka. Rata-rata blogger kawak humble, kok, senang berbagi jika memang kita gigih untuk belajar.