3 Penyebab Smartphone Lambat dan Cara Mengatasinya

Semakin hari, kebutuhan aplikasi semakin tinggi. Apakah ini waktunya untuk upgrade smartphone ke kapasitas RAM dan memori yang besar? Benarkah? Sudahkah kita menyelidiki penyebab smartphone lambat dan menemukan cara mengatasinya yang cepat?  Ada hal-hal sepele, seperti membersihkan file WhatsApp yang tersimpan di memori internal melalui file manager yang ternyata berdampak lumayan. Enggak takut chat-nya ilang, tuh? Enggak, kan banyak tips sederhana mengembalikan chat whatsapp yang terhapus yang bisa kita ikuti jika ada yang enggak sengaja terhapus saat melakukan pembersihan menyeluruh.

Ada beragam penyebab kenapa smartphone menjadi lambat. Kita tidak perlu terburu-buru untuk upgrade smartphone karena performa smartphone yang semakin menurun. Mencari penyebab kenapa smartphone lambat adalah hal yang pertamakali dilakukan sebelum memutuskan untuk melembiru. Heuheuuu.

Emak K melakukan beberapa hal ini secara rutin. Hasilnya, kami belum butuh ganti smartphone di dua tahun terakhir padahal kebutuhan kerja menggunakan smartphone dan aplikasi yang kami butuhkan cukup tinggi. Langkah-langkah ini cukup sederhana, tetapi sangat worth it untuk menjaga kewarasan smartphone.

Uninstall Aplikasi yang Tidak Terpakai

Jika dulu kita hanya membutuhkan aplikasi media sosial, sekarang hampir seluruh layanan publik menyediakan layanan aplikasi berbasis online yang bertujuan untuk memudahkan layanan. Makin banyak aplikasi yang dibutuhkan, makin besar memakan RAM dan memori.

Tidak semua aplikasi harus kita install. Hanya install aplikasi yang kita butuhkan dengan rutin. Emak K menginstall layanan aplikasi sebagai berikut; WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter, Office, Canva, Lets Read, My Telkomsel, Jenius, Gojek dan Grab.

Aplikasi-aplikasi tersebut dibutuhkan untuk menunjang keseharian. Setelah kami pindah dari Semarang ke Salatiga, kami tidak lagi membutuhkan layanan Gojek dan Grab karena kebutuhan makan bisa dicari dengan mudah dan situasi cukup kondusif untuk meninggalkan si K masak. Jadi aplikasi Gojek dan Grab kuuninstall dulu agar smartphone ringan dan bisa dipakai kerja dengan nyaman.

Mengi-uninstall aplikasi yang tidak terpakai cukup mudah. Setiap merk smartphone mempunyai langkah sendiri. Di hansphone Samsung A10 yang emak K pakai, uninstall aplikasi cukup menekan lama aplikasi yang akan di unistall dan akan muncul pop up pilihan tindakan, emak K memilih uninstall. Bisa juga melalui setting-aplikasi-pilih aplikasi-hapus instalan.

Sangat penting untuk melakukan pembersihan secara rutin aplikasi-aplikasi yang tidak terpakai sehingga space RAM bisa difungsikan dengan maksimal untuk menunjang pengperasian smartphone.

Backup Foto ke Google Photos atau Layanan Penyimpanan Cloud Lainnya

Pixel kamera smartphone yang semakin tinggi berbading lurus dengan besar gambar yang dihasilkan. Jika dulu jaman kamera VGA foto yangd ihasilkan masih dalam hitungan KB, sekarang dengan pixel kamera yang semakin canggih, size foto sudah berada dalam kisaran MB, bahkan nyaris menyentuh GB.

Enggak heran jika kapasitas memori yang sudah mencapai 50GB tetap saja terasa kurang. Lha fotonya saja gedhe-gedhe. Dibalik foto ciamik dengan ketajaman yang tinggi, tersimpan memori yang menggeh-menggeh. Hahaha

Emak K memanfaatkan Google Photos untuk mem-back up image yang ada di dalam smartphone. Ada dua cara backup foto ke Google Photos, cara manual dan cara otomatis.

Cara manual ditempuh dengan membackup foto ke Google Photos dengan pengaturan manual. Kelebihan cara manual ini kita bisa memilih foto mana saja yang akan kita back up dan foto mana saja yang akan kita buang dan tidak perlu di back up sehingga penyimpanan Google Photos lebih rapi. Namun, untuk orang-orang tertentu yang enggak telaten, cara manual ini cukup menghabiskan waktu.

Cara back up otomatis cukup memanjakan pengguna. Emak K memakai cara ini, jadi setiap ada foto baru di smartphone, sistem otomatis melakukan backup ke Google Photos. Cara ini memang praktis, tetapi kita harus rajin-rajin menghapus gambar yang tidak proper atau foto-foto yang gagal. Biasanya si K sering uji coba kamera, banyak yang ngeblur bahkan enggak jelas sedang memotret apaan, musti menyediakan waktu untuk menghapus fto satu persatu.

Jika foto sudah di backup ke Google Photos, kita bisa langsung membersihkan foto di penyimpanan lokal tanpa takut foto hilang. Emak K melakukan opsi hapus fot begitu setelah proses backup selesai agar memori tetap lega dan tidak mengganggu pekerjaan.

Rutin Melakukan Pembersihan Memori Aplikasi yang Terinstall

Aku sangat terkejut ketika melakukan penyisiran file di file manajer mendapati memori terpakai yang cukup besar di aplikasi WhatsApp, padahal aku merasa sudah rajin menghapus gambar-gambar dan dokumen di WhatsApp melalui galeri. Kutelisik lebih lanjut, ternyata ada file sticker yang memakan memori cukup besar. Aku belum pernah membersihkan sticker karena tidak begitu tertarik untuk menyimpan sticker, ternyata sticker otomatis tersimpan di dalam memori internal. Ada 2k plus plus sticker yang tersimpan. O-em-Ji!

Aku pun gegas melakukan pembersihan menyeluruh. Enggak kusortir karena aku tidak begitu membutuhkan sticker. Ehehehe. Selain sticker, aku juga melakukan pembersihan menyeluruh penggunaan memori WhatsApp.

Selain WhatsApp, aku juga membersihkan memori aplikasi yang lain, dari Telegram, Instagram, Facebook, Canva…. ternyata lumayan banyak memori yang tersimpan di internal. Kukira penyimpanannya di aplikasi tersebut karena bisa diakses ketika menggunakan gadget lain, ternyata enggak, Gengs,  ada yang tersimpan di memori internal. Buat kamu yang memiliki berbagai editor foto dan video, coba, dhe, intip memori yang tersimpan di memori internal.

Gampang kan langkahnya? Terlihat sepele, tetapi sangat mempengaruhi performa smartphone saat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Buktikan, deh. 🙂

Leave a Comment