Perbedaan Mendengar dengan Menyimak dan Pentingnya Kemampuan Menyimak

Artikel ini pertamakali diterbitkan di elearning Universitas Terbuka untuk memenuhi tugas diskusi matakuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Drs. Musiran M.Pd. Semoga bisa menjadi bahan referensi untuk teman-teman yang menempuh matakuliah bahasa Indonesia.

Soal

 Ikuti kegiatan diskusi 3 dengan topik berikut ini

Topik: Manfaat Menyimak

  1. Berikan pendapat Anda tentang perbedaan mendengar dengan menyimak/mendengarkan.
  2. Menurut Anda, apakah setiap orang perlu memiliki kemampuan menyimak yang baik? Tuliskan pendapat Anda dengan menyertakan sumber-sumber tentang kemampuan atau keterampilan menyimak.

Selamat Berdiskusi!


Perbedaan Mendengar dengan Menyimak/Mendengarkan

Menurut KBBI Daring, definisi mendengar adalah dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga; tidak tuli.Sedangkan definisi definisi menyimak adalah mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.

Berdasarkan definisi di atas, saya berpendapat bahwa ada beberapa perbedaan mendasar antara mendengar dengan menyimak.

Mendengar

Menyimak

Obyeknya meliputi setiap bunyi yang dapat ditangkap oleh telinga termasuk dari suara hewan atau bunyi  yang ditimbulkan oleh bendaTerbatas pada bunyi yang diucapkan atau dibaca orang
Dilakukan tanpa sengajaHarus dilakukan dengan penuh kesadaran dan perhatian
Tanpa Perlu memahamiDiperlukan pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh isi apa yang diucapkan atau yang dibaca orang (Mulyati, 2018: 3.4).

Perbedaan mendengarkan dengan menyimak terletak pada kegiatan menyimak ada unsur pemahaman sedangkan pada kegiatan mendengar tidak  ada meskipun sama-sama ada unsur kesengajaan dan tujuan.


Perlunya Kemampuan Menyimak

Menurut saya, iya. Kegiatan menyimak diperlukan seseorang untuk dapat memahami apa yang diucapkan oleh lawan bicara, khutbah, pembacaan siaran berita, atau hal lainnya. Manfaat menyimak menurut Mulyati (20180 ada 3 yaitu: 1) memperlancar komunikasi, 2) memperoleh informasi untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan, dan 3) sebagai dasar belajar bahasa.

Tanpa memiliki kemampuan menyimak, sesorang akan cenderung mudah salah paham terhadap apa yang diucapkan oleh orang lain. Disamping itu, ketidakmampuan sesorang untuk menyimak akan membuatnya tidak disukai oleh lawan bicara. Sebagai contoh sesorang yang diajak bicara tidak menyimak, tetapi malah sibuk memainkan gadget.

Kemampuan menyimak juga diperlukan untuk dapat meredam keegoisan diri sendiri. Di zaman yang banyak orang berlomba untuk mencari pengakuan lewat sosial media (eksis) menyebabkan mereka cenderung ingin didengar dan diperhatikan. Dengan kemampuan menyimak yang baik, kita akan dapat menahan diri untuk menjustifikasi seseorang, mencampuri urusan orang, atau menjadi Social Justice Warrior (SJW) yang mengecam sana-sini tanpa mau mendengarkan pendapat orang lain.

Referensi

  1. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mendengar
  2. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/menyimak
  3. BMP MKDU4110/Bahasa Indonesia (Buku Modul Bahasa Indonesia Universitas Terbuka)

Leave a Comment