Cara Mengatasi Pencurian Ikan di Indonesia

Artikel ini pertama kali dipublikasikan di elearning Universitas Terbuka untuk memenuhi tugas diskusi pada perkuliahan sesi ketiga matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Ibu Annisa Istiqomah, S.Pd.,M.Pd. Semoga dapat dijadikan bahan referensi untuk teman-teman yang juga mengambil matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan di manapun berada.


Soal

Diskusikanlah !!

Masalah ketahanan Nasionnal bukan saja dari ketahanan Militer saja, namun pada bidang lainnya, seperti ekonomi, sosial, dan agama, nah dari hal tersebut bagaimanakah pandangan saudara terkait ketahanan nasional Indonesia, salah satu contoh marakya pencurian ikan di laut NKRI oleh nelayan bangsa lain bukti bahwa salah satu bidang pertahanan kelautan kita perlu di evaluasi. Apa pandangan anda terkait hal tersebut dan jelaskan upaya apa saja yang perlu dilakukan agar tidak terjadi hal serupa……


Jawaban

Saya memiliki pandangan seperti ini:

Kelemahan kita dalam mengawasi teritorial terutama yang berbentuk perairan adalah armada yang terbatas. Dengan kata lain kita tidak memiliki alat yang cukup digunakan untuk patroli kelautan guna pengawasan maupun penindakan atas pelanggaran. Disamping armada, jumlah petugas yang dapat disiagakan juga tidak banyak dibanding luasnya wilayah teritori yang harus diawasi. Hanya saja, masalah jumlah petugas ini bisa diselesaikan jika kita menguasai teknologi terbarukan guna menggantikan tugas pihak berwenang untuk melakukan patroli. Misalnya penggunaan pesawat nirawak untuk patroli, penguatan sistem radar yang terintegrasi dengan Artificial Intelligence untuk mendeteksi pelanggaran wilayah, dan lain sebagainya. Itu yang pertama.

Kedua, ketidaktegasan pemerintah dalam menghukum pelanggar wilayah perarian juga menjadi penyebab mengapa masih banyak warga negara asing yang melanggar ZEE kita. Saya sendiri setuju dengan model pemusnahan kapal seperti yang dilakukan ibu Susi Pudjiastuti, mantan menteri kelautan. Hanya saja menurut saya caranya tidak dibakar atau ditenggelamkan di laut melainkan dimusnahkan di darat. Jadi, menurut saya sebagus apapun sistem hukum yang dimiliki suatu negara jika tidak dijalankan dengan tegas akan berdampak pada maraknya pelanggaran yang terjadi. Oleh karena itu, menurut saya, pemerintah harus tegas dalam menjalankan aturan yang berlaku.

Ketiga, pemanfaatan jaringan nelayan untuk terlibat dalam gugus tugas pengawasan kelautan. Peran para nelayan untuk terlibat mengawasi perairan sangat dibutuhkan untuk menambal kekurangan jumlah petugas keamanan. Meskipun andai saja tugas keamanan sudah digantikan dengan teknologi terbarukan, peran nelayan dalam mengawal perairan Indonesia tetap diperlukan. Salah satu fungsinya adalah sebagai pengontrol kebijakan. Celah untuk memanipulasi data ataupun melakukan tindakan koruptif oleh oknum keamanan sangat besar. Sehingga multilayer securities harus diterapkan.

Keempat, gunakan rasa persahabatan. Saya rasa pemerintah Indonesia perlu melakukan diplomasi dengan negara tetangga untuk menciptakan wadah bertukar pikiran antar nelayan lintas negara sekitar. Melalui forum itu, para nelayan bisa saling berbagi ilmu & pengetahuan tentang tata cara memanen potensi laut serta dapat saling mengawasi jika ada pelanggaran di wilayah masing-masing. Bukan hanya pasar bersama saja yang diciptakan melainkan forum persahabatan juga perlu diperkuat agar pelanggaran-pelanggaran yang terjadi tidak selalu mengarah pada ketegangan antar negara. Rasa saling menghargai dan saling menjaga antar sahabat sangat perlu dipupuk. Hal itu, menurut saya, dapat dilakukan dengan meletakkan semangat senasib dan sepenanggungan antar nelayan lintas negara yang terkait.

Kelima, berbagi wilayah. Menurut saya ada masanya kita perlu membuka wilayah kita untuk para nelayan asing. Tentu saja kita batasi kuota nelayannya dan juga hasil tangkapannya. Saya merasa orang yang merasa berhutang budi itu mudah diatur dan diarahkan. Oleh sebab itu, “politik balas budi” sangat perlu dilakukan agar para nelayan asing merasa segan untuk menerobos wilayah teritori kita secara illegal. Sebaliknya mereka akan saling mengingatkan antar sesama nelayan asing agar tidak melanggar teritori kita dengan harapan hari bebas menangkap ikan di wilayah kita tidak dihapus akibat dari ulah para pelanggar itu.

Demikian padangan saya terkait upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meminimalisir pelanggaran wilayah kita oleh warga negara asing. Semoga bisa menjadi bahan referensi. Terimakasih.

Leave a Comment