Cara Kerja SSH

Apa, sih, itu SSH? Bagi orang awam, mungkin istilah SSH tidak biasa terdengar. Padahal, teknologi yang satu ini sangat membantu untuk melakukan kontrol jarak jauh pada perangkat. SSH sendiri adalah akronim dari Secure Shell Connection. Lantas, bagaimana cara kerja SSH?

Mengenal SSH

Sebelum mengulas mengenai cara kerja SSH, ada baiknya untuk mengenal terlebih dahulu apa itu SSH.  Secara umum, SSH bisa dibilang sebagai pengontrol jarak jauh. Secara istilahnya, SSH adalah protokol administrasi yang dibuat agar pengguna bisa mengakses ataupun memodifikasi data di dalam server. Dari mulai pengaturan mau pun filenya.

Hampir mirip dengan Telnet, ya? Memang, bisa dibilang SSH ini pengembangan dari Telnet. Bedanya adalah telnet memiliki koneksi yang kurang aman. Sedangkan SSH telah menerapkan pengaman dengan memakai 3 enskripsi sekaligus.

Enskripsi yang dipakai oleh SSH berupa hashing, enskripsi simetris, dan enskripsi asimetris. Ketiga teknik kriptografi ini dikombinasikan dalam pembuatan SSH sehingga dapat menjamin keamanan koneksi. Karena jaminan enskripsi inilah teknologi ini dinamakan sebagai Secure Shell Connection.

Baca Juga : SSL murah untuk keamanan website

Teknologi Enksripsi SSH

Pengamanan yang dilakukan oleh SSH terhadap pertukaran data bisa dibilang sangat tinggi. Beberapa kriptografi itu akan dijelaskan seperti yang di bawah ini:

Hashing

Teknik Hashing ini digunakan untuk memeriksa apakah sebuah pesan yang dikirim tersebut asli atau tidak. Biasanya, di dalam SSH, teknik hashing yang dipakai adalah satu arah atau one way hash. Pola yang dihasilkan oleh teknik ini sangat panjang dan unik. Ini membuat hashing sulit untuk dibaca polanya atau dieksploitasi.

Enskripsi Simetris

Enskripsi simestris menggunakan sistem kunci untuk melakukan pengamanan. Akan ada sepasang kunci, yang satu kunci dari server dan satu dari client. Nantinya, server akan dapat mengenali client dari pengecekan kunci tersebut. Oleh karena itu client harus memiliki kunci yang sesuai agar dapat membaca data yang ingin dipertukarkan.

Pertukaran menggunakan dua kunci ini dilakukan untuk mencegah pihak ketiga membaca pesan-pesan antara server dengan client.

Enskripsi Asimetris

Meskipun sama-sama melakukan pengamanan dengan sistem kunci, enskripsi asimetris ternyata cukup berbeda dari enskripsi simetris. Server akan memiliki kunci privat sedangkan client akan memiliki kunci publik.

Nantinya, klien yang memiliki kunci publik dapat digunakan atau dilihat semua klien. Sedangkan server yang menyimpan kunci privat  digunakan untuk melakukan pertukaran data satu arah antara kunci publik dengan yang privat. Jadi, meskipun bersifat publik, kunci milik klien tidak akan bisa membuka pesan sendiri setelah dienskripsi.

Baca juga : List web hosting terbaik di Indonesia

Cara Kerja SSH

Kerja protokol administrasi yang dilakukan oleh SSH menggunakan tipe pertukaran data server dengan client. Koneksi yang akan dilakukan nantinya berupa SSH client meminta untuk melakukan koneksi dengan koneksi SSH server.

Dalam melakukan proses koneksi, ketika kunci kriptografi yang telah dibahas di atas akan digunakan untuk melakukan identifikasi sekaligus verifikasi server. Jadi, jika terjadi perbedaan antara kunci yang dimiliki klien dengan kunci yang dimiliki server, maka koneksi tidak akan pernah terjadi.

Proses penyambungan ini nantinya akan menggunakan enskripsi asimetris yang melakukan fungsi verifikasi. Nantinya, setelah koneksi antara klien dengan server telah terjadi, barulah hashing dan simetris enskripsi akan berperan.

Peran kedua enskripsi ini adalah untuk mengenskripsi sambungan yang terjadi. Ini dilakkukan demi menjamin dan memastikan bahwa koneksi yang terjadi bersifat rahasia. Kerahasiaan itu juga untuk memastikan bahwa dokumen yang saling dipertukarkan itu tidak berkurang atau pun cacat, melainkan tetap utuh antara klien dan server.

Jadi, jika ingin mengambil kesimpulan cara kerja SSH, maka akan tampak seperti di bawah ini:

  1. SSH klien akan meminta koneksi kepada SSH server. Biasanya, proses ini menggunakan aplikasi PuTTy di Windows (aplikasi SSH client).
  2. Setelah permintaan diterima oleh SSH server, SSH server akan mengirimkan asimetris enskripsi kepada klien berupa kunci publik (public key).
  3. Setelah public key diterima oleh SSH client, SSH server akan diberi sebuah kunci pasangan lain oleh SSH klient.
  4. Setelah pertukaran kedua kunci ini berhasil, baik SSH klien maupun SSH server akan mulai melakukan negosiasi. Disini, simetris enskripsi mulai berproses untuk memverifikasi sambungan.
  5. Setelah sambungan diverifikasi sebagai sambungan aman, koneksi akan dimulai.
  6. Koneksi yang telah dibuka ini memungkinkan SSH klien untuk masuk ke dalam SSH server untuk melakukan pertukaran data.
  7. Selama pertukaran data berlangsung, proses enskripsi akan terus berjalan demi menjamin keamanan koneksi.

Proses kerja SSH sebenarnya cukup sederhana dan tidak begitu sulit. Ditambah lagi proses enskripsi yang dilakukan secara terus menerus tentu menjamin keamanan bagi klien untuk melakukan pertukaran data dengan server tanpa rasa cemas.

Begitulah cara kerja SSH yang dijabarkan dengan cara yang sederhana. Semoga pengetahuan ini dapat dipahami dengan cara yang sederhana pula. Semoga bermanfaat!

Leave a Comment