Sayuran merupakan salah satu jenis makanan yang menyehatkan. Hal ini disebabkan sayur-sayuran mempunyai banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh sehingga menopang kehidupan manusia. Namun, tahukah kamu bahwa sayur yang beredar di pasaran sering kali mengandung pestisida. Pestisida berbahaya bagi tubuh dan kita dianjurkan untuk membersihkan sayuran dari pestisida,
Semakin meningkatnya permintaan pasar akan kebutuhan sayur, mendorong petani untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan berbagai upaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan petani adalah dengan mengurangi faktor penghambat produksi agar hasil yang didapatkan saat panen dapat maksimal yaitu menggunakan pestisida berbahan kimia. Pestisida biasa digunakan untuk membasmi hama tanaman, baik berupa serangga, gulma, jamur, maupun bakteri. Banyak petani menggunakan pestisida karena secara nyata, penggunaan pestisida berkontrubusi dalam membasmi hama. Selain itu, pestisida kimia juga banyak dijual di pasaran sehingga tidak sulit untuk didapatkan.
Penggunaan pestisida untuk tanaman mempunyai aturan penggunaan seperti yang ada pada situs web Balai Penelitian Tanaman Sayuran – Balitsa. Penggunaan pestisida tersebut berdasarkan pada enam tepat dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yaitu tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis pertisida, tepat waktu, tepat dosis atau konsentrasi, dan tepat cara penggunaan.
Tips Mendapatkan Sayuran Minim Pestisida
Meskipun pestisida mempunyai manfaat secara nyata dalam bidang pertanian, bukan berarti pestisida ini tidak membahayakan kesehatan. Dilansir dari situs web Balai Penelitian Lingkungan Pertanian – Balingtan, dampak yang dapat timbul pada kesehatan manusia apabila mengonsumsi sayuran berpestisida adalah mulai dari gejala ringan sampai dampak yang berat. Gejala ringan yang dapat dirasakan seperti mual, muntah, dan iritasi kulit. Sedangkan dampak kronisnya seperti kanker.
Berikut ini ada beberapa tips untuk mendapatkan sayuran yang baik dan minim pestisida berdasarkan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang.
Sumber: pixabay.com
Daun berlubang
Mungkin ada banyak orang yang lebih memilih untuk membeli sayuran yang terlihat mulus tanpa ada lubang karena mengira bahwa sayuran tersebut lebih proporsional dan tidak dimakan serangga. Padahal sayuran yang berlubang merupakan salah satu tanda bahwa sayuran tersebut tidak mengandung pestisida. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu kegunaan dari pestisida adalah untuk membasmi hama. Oleh karena itu, sayuran yang mengandung pestisida biasanya mempunyai daun yang mulus karena tidak dimakan serangga. Akan tetapi, tentu saja tidak bisa disamaratakan bahwa semua sayur yang memiliki daun mulus itu mengandung pestisida. Hal ini salah satunya juga bergantung kepada perlakuan petani selama proses pertumbuhan sayuran tersebut.
Warna sayuran
Pastikan sayuran yang akan anda beli memiliki warna cerah atau warna aslinya. Sayuran yang warnanya sudah pudar atau berubah menandakan kualitas dari sayuran tersebut sudah tidak baik.
Daun masih segar
Sayuran berdaun seperti bayam, sawi, kangkung dan selada dapat kita lihat dari warna dan kesegarannya. Apabila daunnya sudah layu dan warnanya berubah maka dapat diindikasikan bahwa sayuran tersebut sudah tidak segar lagi.
Perhatikan kondisi sayurannya
Cara ini merupakan salah satu yang paling mudah dalam memilih sayuran. Sayuran yang sudah berjamur, robek, pecah, dan berbau merupakan salah satu bahwa sayuran tersebut sudah tidak baik atau tidak segar lagi.
Perhatikan tekstur sayuran
Umbi-umbian seperti bawang, kentang, wortel, dan ubi penting sekali untuk mengecek tekstur dari sayuran tersebut. Sebaiknya hindari yang teksturnya sudah lembek dan keriput.
Menanam sendiri
Cara ini merupakan salah satu yang paling efektif jika anda benar-benar ingin mendapatkan sayur bebas pestisida. Anda bisa mengurus dan memantau sendiri sayuran yang anda tanam sehingga tidak perlu ragu lagi untuk bisa mendapatkan sayur yang bebas pestisida.
Tips Membersihkan Sayuran
Sumber: pixabay.com
Dilansir dari situs web Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, berikut beberapa tips untuk membersihkan sayuran untuk mengurangi residu pestisida yang menempel pada sayuran:
Mencuci sayuran dengan air mengalir
Mencuci sayuran dengan air mengalir serta menggosoknya apabila bisa dapat mengurangi residu pestisida yang menempel. Cara ini juga berlaku untuk buah-buahan. Sebaiknya cuci juga tiap bagiannya secara teliti seperti pada lipatan-lipatan halus. Tidak disarankan untuk mencucinya dengan direndam karena bahan kimia yang telah larut dapat menempel kembali pada sayuran tersebut.
Mencuci dengan sabun khusus food grade
Metode ini dapat mengurangi residu pestisida yang menempel pada sayuran. Gunakan sabun bertanda food grade karena sabun biasa dapat menempel pada permukaan sayuran dan berdampak buruk jika terkonsumsi.
Mengupas kulitnya
Metode ini biasanya digunakan untuk buah-buahan. Namun, umbi-umbian seperti kentang, bawang, dan ubi juga bisa dikupas dulu karena pestisida dapat masuk ke dalam tanah. Lapisan luar sayur pada sayuran yang berlapis-lapis biasanya paling banyak terpapar pestisida. Oleh karena itu, disebutkan bahwa jangan segan untuk membuang bagian tersebut.
Merendamnya dengan air panas
Air panas dapat memicu pelepasan dan pengurai pestisida ke dalam air dan uap air. Proses perendaman pada air panas atau dikenal dengan bleaching efektif menurunkan residu 38-97%.
Merebus sayuran
Sama halnya dengan merendam sayuran menggunakan air panas, merebus sayuran juga efektif untuk menurunkan residu pestisida.
Menggunakan cuka
Cuka dapat digunakan sebagai bahan untuk menghilangkan pestisida dari sayuran tanpa menghilangkan kandungan nutrisinya. Caranya dengan mencampurkan cuka dan air dengan perbandingan cuka:air sebesar 1:4 pada sebuah wadah. Kemudian masukkan sayuran ke dalam wadah tersebut, diamkan selama kurang lebih 30-60 menit. Setelah itu buang air bekas rendaman dan bilas hingga bersih. Metode ini juga dapat diterapkan pada buah, tetapi buah-buahan yang memiliki banyak pori seperti stroberi kurang direkomendasikan karena dapat masuk ke dalam buah sehingga mungkin akan mengganggu rasa dan bau.