Pandi merupakan pemegang otoritas tertinggi setelah kominfo dalam mengelola domain berekstensi id. Ekstensi web.id, co.id, go.id, desa.id, mil.id, dan lain-lain juga dibawah otoritas Pandi. Singkatnya, segala nama domain yang berakhiran dot id (.id) akan berurusan dengan pandi entah secara langsung atau tidak.
Beberapa waktu yang lalu, aku membutuhkan domain 4 karakter untuk sebuah perusahaan. Setelah mengecek ketersediaan domain tersebut di Pandi dan dinyatakan tersedia, aku langsung memutuskan untuk membeli domain tersebut melalui Pandi. Aku isi formulir yang disediakan dan mentransfer biaya yang diminta oleh Pandi.
Rincian biaya yang diminta Pandi adalah sebagai berikut:
- Biaya akuisisi Rp2000.000
- Biaya administrasi Rp100.000
- Biaya tahun pertama Rp250.000
- PPN 10% Rp235.000
Total biaya yang harus dibayar untuk domain 4 karakter yang aku pesan adalah Rp2.585.000
Setelah aku melakukan transfer pembayaran, kemudian mengirim konfirmasi pembayaran ke [email protected] sekaligus BC ke [email protected]. Instruksi dari pandi yang dikirim melalui email memang menginstruksikan untuk mengirim bukti pembayaran ke dua email tersebut dalam waktu 3 hari.
Sehari kemudian, aku mendapat email dari pandi yang menyatakan pembayaran sudah diproses. Instruksi selanjutnya adalah memintaku untuk mentransfer domain yang baru saja aku daftarkan ke salah satu regiatrar Pandi. Di dalam email tersebut, berisi sebuah authcode yang bisa digunakan untuk mentransfer domain.
Aku cukup terkejut. Domain baru saja didaftarkan kok langsung disuruh transfer. “Maksud Pandi apa, sih? Kalau gak mau ngurusi domain ya gak usah nyediain pendaftaran, dong!”, Gumamku.
Aku menghubungi Pandi berkali-kali tidak mendapat response. Aku hubungi lewat Twitter dan Facebook tidak juga mendapat tanggapan. Padahal! Aku kira beli domain premium juga mendapat layanan premium. Eh! Malah seperti orang pacaran yang lagi diem-dieman alias di-read doang keluhanku.
Kalaupun memang alurnya disuruh transfer ke registrar ngapain pula pakai ditarik biaya tahun pertama? Apa maksud Pandi, coba? Fungsinya biaya admin juga untuk apa kalau keluhan pelanggan saja tidak ditanggapi? Aku sampai berpikir kerjanya admin Pandi ngapain aja, sih? Apa karena terlalu banyak keluhan sehingga kerepotan untuk menanggapi semua keluhan yang masuk itu? Atau jangan-jangan mereka hanya mau terima uang dan gak bener-bener niat ngelayani pelanggan.
Karena merasa diacuhkan oleh Pandi, aku dengan terpaksa mengikuti instruksi yang dikirimnya melalui email. Aku transfer domain itu ke Rumahweb dengan biaya Rp. 250.000 ditambah biaya admin bank dan PPN menjadi Rp284.130.
Ini menjadi pelajaran kalau mau beli domain jangan lewat Pandi meskipun dia yang ngurusi domain. Mending langsung lewat registrar.
Hal ini tentu saja menunjukkan buruknya sistem dan pelayanan Pandi. Jika diminta ngasih skor dengan skala 1 sampai 10 maka aku akan ngasih skor 3 saja karena banyak waktuku yang terbuang percuma hanya untuk ngurusi domain yang biasanya cukup setengah sampai satu jam saja malah jadi berhari-hari. Rasanya pengin misuh-misuh.