Dalam dunia bisnis sistem informasi sangat dibutuhkan untuk membantu proses bisnis agar dapat berjalan dengan baik. Sistem informasi digunakan untuk merencanakan dan mengontrol suatu sistem agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hampir di semua bidang membutuhkan sistem informasi ini agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih terstruktur. Sistem informasi akan saling berhubungan dan bekerjasama untuk menyediakan data atau informasi yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan. Perkembangan teknologi saat ini turut mempengaruhi sistem informasi dalam mendapatkan dan mengelola informasi sebagai data, sehingga data atau informasi yang diperoleh dapat di sajikan kepada pengguna sebagai informasi.
Tiga Faktor Sistem Infromasi
Tujuan sistem informasi adalah untuk menyajikan informasi atau data yang valid dan dapat digunakan, untuk itu terdapat tiga faktor yang dapat diperhatikan;
1. Relevance, informasi yang tepat sasaran dan sesuai dengan pengguna
2. Timeliness, informasi yang disajikan secara efektif atau tepat waktu bukan telah berlalu
3. Accurate, informasi yang disajikan dapat dibenarkan sebagai fakta akurat dan diterima akal sehat.
Ketika faktor-faktor tersebut dijalankan dengan baik, maka akan menghasilkan output yang optimal.
Pengertian sistem informasi manajemen
Dari tadi kita sudah banyak membahas sistem informasi manajemen, sebenarnya apa sih sistem informasi manajemen itu? Sistem informasi manajemen merupakan sistem yang terdiri dari perencanaan, pengendalian, pengawasan yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menjalankan operasional perusahaan.
a. Perencanaan, digunakan untuk merencanakan dan mengidentifikasi strategi seperti apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
b. Pengendalian, setelah menetapkan strategi apa yang akan digunakan, selanjutnya diimplementasikan dan dilakukan monitoring, apakah rencana sudah berjalan dengan baik atau masih perlu perbaikan lagi sehingga perlu adanya evaluasi.
c. Pengambilan keputusan, jika rencana telah berjalan dengan baik, maka selanjutnya yaitu membuat keputusan untuk dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Sistem informasi manajemen ini dapat diterapkan dalam semua level-level manajemen agar tidak terjadinya double tupoksi dan dapat memudahkan koordinasi oleh beberapa divisi.
Pengertian level manajemen
Dalam sebuah perusahaan pasti memiliki hirarki atau struktur untuk menggambarkan tingkatan manajemen yang berlaku. Tingkatan atau level manajemen yaitu struktur dari sebuah kepemimpinan di perusahaan yang memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda-beda. Adanya level manajemen ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi dari masing-masing bagian dan agar tidak terjadi double job disk.
Macam-macam level manajemen dalam sistem informasi
Untuk mengambil sebuah keputusan dalam suatu perusahaan dibutuhkan tingkatan atau level manajemen, hal ini agar dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam sebuah koordinasi manajemen dan tupoksi tanggung jawab. Biasanya level-level ini direpresentasikan dalam bentuk piramida. Berikut ini level-level manajemen dan fungsi-fungsinya;
1. Manajemen tingkat atas (Top Level Management)
Manajemen tingkat atas atau yang sering disebut juga dengan manajemen puncak, yaitu para pimpinan perusahaan seperti manajer yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap kinerja manajemen secara keseluruhan. Beberapa peran utama manajemen tingkat atas antara lain;
· Menentukan tujuan yang ingin dicapai, tujuan ini dapat berupa tujuan jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka panjang.
· Membuat strategi dan rencana yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
· Mengorganisir setiap kegiatan yang dilakukan dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja manajemen.
· Mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti keuangan, aset tetap, dan tenaga kerja untuk menunjang aktivitas perusahaan.
· Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan yang dipimpinnya.
Manajemen puncak terdiri atas CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), COO (Chief Oprational Officer), Presiden direktur, Wakil Presiden Direktur, Kepala Perwakilan, Kepala Divisi, dan lain sebagainya.
2. Manajemen tingkat tengah (Middle Level Management)
Manajemen tingkat menengah atau Middle Level Management yaitu manajer yang berada satu tingkat di bawah manajemen tingkat atas. Manajer di tingkat ini bertanggung jawab untuk menjalankan rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan oleh manajemen tingkat atas. Manajemen tingkat tengah. Beberapa peran utama manajemen tingkat menengah diantaranya;
· Memberikan saran dan masukan terhadap kebijakan yang akan dibuat oleh manajemen tingkat atas.
· Mengorganisir dan mejalankan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen tingkat atas.
· Merekrut dan menyeleksi serta menempatkan karyawan yang dibutuhkan dalam divisi unit kerjanya.
· Melakukan komunikasi terhadap manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat bawah.
· Mengawasi dan dan mengarahkan karyawan-karyawan didepartemennya.
Manajemen tingkat menengah terdiri atas manajer cabang, kepala pengawas, kepala departemen, kepala bagian, dan sebagainya.
3. Manajemen tingkat pertama (First Level Management)
Manajemen tingkat pertama atau disebut dengan First Level Management yaitu manajemen yang bertanggung jawab secara langsung atas operasional atau pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dalam menghasilkan suatu produk. Beberapa tugas manajemen tingkat pertama, antara lain;
· Memberi arahan kepada pekerja dalam mengoperasikan dan menghasilkan produk
· Mencari tahu masalah-masalah atau kendala yang dialami pekerja sebelum menyampaikannya kepada manajemen tingkat tengah
· Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja
· Menjaga dan mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan
· Menjaga komunikasi dan hubungan yang baik antara atasan dan bawahan
Manajemen tingkat pertama ini biasanya memegang jabatan seperti Department manager, Supervisior, Section Manager, Mandor, Kepala seksi, atau Pengawas teknis dalam perusahaan otomotif, dan lain sebagainya.
Sudah jelaskan, gimana? sekarang sudah makin paham mengenai tingkatan level manajemen kan. Tapi gimana cara untuk mengimplementasikannya ke dalam suatu perusahaan? Tenang aja, yuk simak lagi penjelasan di bawah.
Contoh penerapan level manajemen
Dalam suatu perusahaan CEO bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan dan mengambil keputusan terhadap kebijakan yang telah dibuat, manajer bertugas untuk menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan untuk menjalankan rencana atau strategi untuk mencapai tujuan perusahaan, selain itu manajer juga harus menjaga komunikasi yang baik terhadap atasan maupun bawahan, agar terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien, sedangkan supervisor bertanggung jawab untukmemberikan arahan kepada pekerja atas perintah manajer untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan perusahaan.