Malang, kota wisata yang sangat akrab di telinga para pelancong. Suasana yang sejuk, udara yang dingin, pemandangan alam yang indah serta hamparan perkebunan yang luas sangat memanjakan mata dan mood para pelancong. Destinasi wisata yang biasa dijelajahi umumnya masih berkisaran di daerah Batu dan area pantai yang berada di Malang selatan. Padahal jika dilihat dari gmaps, kedua lokasi ini berada jauh dari pusat kota Malang. Lokasi wisata yang dekat dengan pusat kota Malang juga sebenarnya tidak kalah memukau loh. Salah satunya berada di desa Selorejo kecamatan Dau kabupaten Malang.
Daerah yang bernama Selorejo ini sebenarnya cukup membuat bingung. Di Google pun jika mencari wisata Selorejo, yang akan muncul adalah wisata bendungan Selorejo. Perlu adanya tambahan kata kunci saat mencari wisata Selorejo di dekat pusat kota Malang ini. Kata kunci yang dapat dipakai adalah Bedengan Selorejo. Dijamin pelancong tidak akan tersasar. Di Bedengan Selorejo terdapat bumi perkemahan yang sangat menyenangkan.
Bumi Perkemahan Bedengan, Selorejo
Jalan yang dapat diambil untuk menuju ke Bumi perkemahan Bedengan desa Selorejo dari kota Malang yakni pelancong dapat menuju ke daerah universitas Brawijaya, tepatnya di jalan Gajayana. Selanjutnya cukup ikuti google maps ke arah barat sejauh 9,4 km. Disepanjang jalan menuju ke sana terdapat hamparan kebun jeruk. Selain itu, gunung Tidar yang megah juga menambah indah pemandangan yang memanjakan mata.
Pada saat memasuki desa Selorejo, jalan yang dilewati berupa jalan aspal yang sudah halus. Ketika sudah hampir mencapai bumi perkemahan, terdapat jalan yang masih berbatu (makadam) karena jalan itu sebenarnya adalah jalan menuju perkebunan milik warga sehingga pengendara harus lebih berhati hati supaya tidak selip.
Tiket masuk bumi perkemahan bedengan yakni sebesar Rp 6.000 per orang. Parkir motor sebesar Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000. Seperti namanya, tempat ini biasa digunakan sebagai tempat berkemah oleh para murid pramuka di kabupaten Malang. Selain itu, banyak mahasiswa dan keluarga yang juga berkemah bahkan sekedar piknik bersama.
Di tempat ini terdapat aliran sungai yang masih bening, deras dan dingin. Pohon pinus yang menjulang tinggi dan serangga seperti kupu kupu yang banyak berterbangan disekitar pengunjung. Fasilitas yang ada di bumi perkemahan bedengan antara lain toilet yang ada di 2 tempat, mushollah, tempat wudhu, area camping, area skate board, rumah pohon, playground anak dan cafetaria.
Pengunjung yang berencana melakukan camping dapat menghubungi bagian informasi karena terdapat biaya mendirikan tenda. Di Bumi perkemahan bedengan sendiri juga menyediakan fasilitas persewaan alat camping mulai dari tikar hingga tenda dengan harga yang bervariatif.
Lokasi camping yang bervariatif memungkinkan pengunjung dapat memilih sendiri area yang digunakan untuk camping. Banyak dari pengunjung yang memilih untuk mendirikan tenda di dekat aliran sungai. Selain karena mudahnya memperoleh akses air untuk kegiatan mencuci, daerah tepi sungai juga memberi kesan privat karena berjauhan dari lokasi yang lain.
Karakteristik sungai yang ada di Bumi Perkemahan Bedengan yakni berupa bebatuan dengan aliran air yang cukup deras dengan kedalaman setumit hingga dibawah lutut orang dewasa. Air sungainya sangat bening dan banyak biota sungai yang mudah ditemui sebagai tambahan wawasan untuk anak. Suhu air cukup dingin seperti air yang diletakkan di dalam kulkas terasa segar saat bersentuhan dengan kulit.
Pengunjung yang membutuhkan fasilitas kamar mandi juga tersedia. Kamar mandi di deretan cafetaria memiliki akses yang berbeda pada masuk dan keluar sehingga mendukung program menjaga jarak selama pandemi. Siapkan uang senilai Rp 2.000 untuk biaya menggunakan kamar mandi. Kamas mandinya bersih, terdapat wastafel dan sabun cair, airnya melimpah dan tidak ada bau yang aneh aneh.
Fasilitas lain yang tak kalah seru adalah skate park. Pengunjung bisa membawa sendiri skateboard yang akan digunakan atau dapat juga menghubungi pusat informasi untuk meminjam perlengkapan skateboarding. Lokasi skate park ini sangat rindang karena berada diantara pepohonan pinus yang menjulang tinggi.
Pengunjung yang beragama islam juga dapat menggunakan fasilitas mushollah sebagai tempat ibadah. Terdapat muknah, sarung, sajadah dan Al Qur’an yang dapat digunakan. Tempat wudhu berada tepat disamping mushollah namun tidak terdapat fasilitas sandal sehingga pengunjung bisa membawa sandal sendiri. Demi meminimalisir kontak dengan pihak lain saat berwisata, ada baiknya membawa alat sholat sendiri sehingga tidak dipakai bergantian dengan pengunjung lainnya.
Para pengunjung yang sekedar berpiknik juga lebih memilih untuk berkumpul didekat sungai. Lokasi bumi perkemahan yang luas, memungkinkan pengunjung antar kelompok tidak saling berdekatan sehingga bisa meminimalisir penularan virus covid 19.
Selesai berjalan jalan di bumi perkemahan, pada perjalanan pulang tentu akan kembali disuguhkan dengan hamparan kebun jeruk yang tentunya segar jika diicipi dan dibawa pulang.
Wisata Petik Jeruk
Hamparan kebun jeruk yang berbuah lebat tentu sangat menggoda untuk memetiknya. kesegaran jeruk yang baru dipetik tentu memberi kesan dan pengalaman berbeda terutama bagi anak anak. Salah satu kebun jeruk yang dapat dikunjungi adalah D’Orange yang mengusung konsep cafe ditengah kebun jeruk. Berbagai minuman dan makanan ala cafe dapat dipesan disini. Tentu saja dapat memesan es jeruk peras yang masih segar dan baru dipetik dari pohon disana.
Malang selalu identik dengan buah apelnya. Apel Malang. Hamparan perkebunan apel biasa dijumpai oleh wisatawan yang berwisata di Malang. Sebenarnya, lokasi tepatnya untuk perkebunan apel ini berada di kota Batu kabupaten Malang. Buah apel ini telah menjadi ikon kota malang sejak lama sehingga sampai sekarang masih dikenal oleh kalangan luas. Namun, komoditas lain yang juga mulai populer adalah Jeruk. Jeruk yang ada di desa wisata ini berjenis jeruk madu atau jeruk baby java dengan ciri khas yang manis meskipun kulit luarnya masih berwarna hijau.
Biaya yang dikelurkan untuk memasuki perkebunan ini sebenarnya tidak ada alias gratis. Namun untuk dapat menikmati sensasi memetik jeruk dan menikmatinya sepuasnya yakni sebesar Rp 20.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak. Sedangkan jika dibawa pulang, biaya yang dikeluarkan yakni sebesar Rp 8.000 per kg.
Di D’Orangae juga terdapat fasilitas kamar mandi yang bersih. Pengunjung juga dapat bersantai duduk sambil menikmati makanan dan minuman yang disajikan sembari melihat kemegahan gunung Tidar yang indah bersamaan dengan indahnya jeruk matang yang ada di pohon.
Demikianlah sekilas perjalanan wisata yang dapat dijadikan alternatif jika sudah bosan menjelajahi daerah umum yang ada di Malang. Tertarik untuk kemari?