Menari di Lautan Pasir Bromo, Sebuah Mimpi yang Tertunda

Sudah cukup lama aku membuat wish list ngebolang ke Bromo. Rencananya, tahun ini kami akan melipir ke Bromo setelah lebaran. Eh, kepentok covid-19. Boro-boro ke Bromo, pulang ke Salatiga yang cuma 1 jam perjalanan saja harus kami tunda sampai pandemi berakhir. Oh, please, lekas membaik, Bumiku. Aku belum menarik mimpiku untuk merasakan offroad menari di lautan pasir Bromo.

Aku pernah membuat blogpost 5 Destinasi Impian Gunung Bromo. Ya, meski lagi-lagi belum keturutan meskipun sudah setahun menulis mimpi ini, tetapi aku tidak pernah putus asa untuk terus bermimpi. Siapa tahu beberapa tahun lagi aku bisa merasakan off road, menari di lautan pasir Bromo.

Lautan Pasir Bromo bisa diarungi dengan beberapa pilihan; jalan kaki, naik kuda, atau dengan suv. Eh, suv atau jip sih? Konon, sebenarnya jip adalah salah satu kendaraan suv. Pengertian suv sendiri adalah Sport Utility Vehicle, klasifikasi mobil penumpang namun dibangun dengan kerangka truk. Suv dirancang dengan roda penggerak 4×4 yang bisa melewati jalan terjal maupun medan menantang lainnya. Jip adalah salah satu jenis kendaraan terbuka yang termasuk dalam golongan suv.

Menari di Lautan Pasir Bromo, Sebuah Mimpi yang Tertunda
Menari di Lautan Pasir Bromo, Sebuah Mimpi yang Tertunda

Pakai Kendaraan Pribadi atau Sewa untuk Menari di Lautan Pasir Bromo

Aku belum tahu apakah saat aku berkesempatan menjelajah Bromo sudah punya kendaraan pribadi atau belum. Asumsikan jika aku sudah punya kendaraan pribadi, jika kendaraan pribadinya berjenis suv kayak Suzuki XL 7 atau Pajero Sport, mungkin aku memilih untuk memakai kendaraan pribadi. Lebih bebas dan praktis.

Lain halnya jika mobil yang kupunya jenis mobil penumpang kayak Avanza, Xenia atau Alya, aku enggak bakal uji nyali pakai mobil pribadi untuk berpetualang di lautan pasir. Bunuh diri namanya. Hahaha.

Tarif sewa jip di Bromo pun beragam, tinggal pilih mana yang sesuai dengan titik penjemputan, destinasi impian dan budget kita. Untuk titik penjemputan Cemoro Lawang Probolinggo, tarifnya mulai dari Rp. 650.000- Rp 700.000. Jika kita memulai dari Malang, tarifnya lebih mahal, di kisaran satu jutaan.

Saat membuat initerary ngebolang di daerah Bromo, aku membuat destinasi wisata impian di sekitar Malang, Jadi mungkin bakal start 1 jutaan juga. Hahaha, semoga kelak saat covid-19 lenyap dari muka bumi, dicukupkan rejekinya untuk ngebolang di sekitaran Bromo dengan start point dari Malang.

Hal yang Ingin Aku Lakukan Saat Berada di Kawasan Wisata Bromo

Selain offroad menari bersama lautan pasir Bromo, ada beberapa hal yang ingin aku lakukan saat berada di kawasan Bromo. Sampai kudaftar segala ini aktivitasnya, biar enggak kelewat terus nyesel. Hahaha.

Menikmati Sunrise Point Gunung Bromo

Sebagai pengagum fajar dan senja, menikmati sunrise dan sunshet adalah hal yang sangat membahagiakan untukku. Menyambut hari dan mensyukuri hari yang telah kulewati menjadi salah satu hal yang membuat aku bersyukur dan hari-hari menjadi produktif. Aku enggak mau melewatkan sunrise di Gunung Bromo, apalagi jika melihat foto-fotonya, siapa sih yang mau melewatkan pemandangan magis seperti ini?

Sunrise Point Bromo
Sunrise Point Bromo

Minum Mata Air Suci Widodaren

Oh, bukan karena mitos awet mudanya. Hahaha, aku hanya ingin menikmati mata air suci Widodaren karena mata air yang bersumber dari pegunungan itu seger. Sebagai penikmat air putih, aku merasakan rasa air putih berbeda-beda. Air putih di Salatiga dan di Bojonegoro rasanya berbeda. Makanya, aku enggak mau melewatkan untuk merasakan segarnya mata air suci Widodaren.

Menikmati Tradisi Nyadnya Kasada

Tradisi Nyadnya Kasada adalah tradisi Suku Tengger untuk melempar sesaji berupa hasil panen ke kawah Ijen. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Sang Hyang Widhi. Tradisi Nyadnya Kasada di tahun 2020 dilaksanakan pada pertengahan Juli 2020. Kira-kira sudah boleh mbolang belum, ya?

Gegoleran di Padang Savana

Savana Bromo
Savana Bromo, sumber: sewajeepbromo

Ada yang ingat Teletubies enggak? Sini, kita seumuran. Hahaha. Dulu saat kecil aku pengen banget glundang-glundung kayak Teletubies gitu. Rasanya bebas banget. Pernah nyoba rebahan di lapangan, hasilnya badan gatel semua. Hahahaha. Tetapi pengalaman gatel ini enggak menyurutkan untuk menikmati Padang Savana Bromo, please atuhlah siapa yang mau nganggurin padang savana hijau yang menentramkan ini.

Leave a Comment