Kafeole Salatiga merupakan [kamus kata=’kafe’] yang didesain dengan nuansa pedesaan atau rustik. Gazebo-gazebo yang disediakan dibangun menggunakan bahan kayu dengan atap terbuat dari [kamus kata=’jerami’]. Di sekeliling gazebo ditanami beraneka ragam jenis tanaman yang berguna untuk menguatkan nuansa pedesaan. Bel untuk memanggil pelayan dibuat dari kayu berbentuk kentongan. Lampunya dihiasi dengan bilah bambu yang dipotong kecil-kecil dan disusun sedemikian rupa sehingga terbentuk perpaduan yang khas dan unik.
Lokasi Kafeole Salatiga
Kafeole Salatiga terletak di jalan Tentara Pelajar nomor 61, Mangunsari, Sidomukti, kota Salatiga. Dekat patung ganesha. Dari alun-alun pancasila menuju patung Ganesha sekitar 300 meter kiri jalan. Peta lokasi Kafeole Salatiga di Google Maps bisa dilihat pada sematan di bawah ini:
Lokasi kafe yang jauh dari pusat keramian memberikan nilai tambah untuk dapat bersantai atau mengadakan meeting bersama [kamus kata=’kolega’] di sana. Aku pernah meeting di sana dengan klien dan sering bersantai di sana ketika sedang merasa perlu mengistirahatkan diri dan fikiran barang sejenak.
Lokasi Parkir Kafeole
Kafeole memiliki lokasi parkir khusus untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat di sebelah barat kafe. Tempat parkir yang disediakan kafeole berupa lahan terbuka (tidak memiliki atap). Kendaraan roda dua dan roda empat dicampur menjadi satu tempat dipandu oleh juru parkir yang membuat kendaraan parkir berjejer dengan rapi.
Untuk menuju bar, gazebo, dan meeting room, kita akan melalui jalan yang disusun menggunakan batu-batu kecil. Di samping kanan dan kiri jalan tersebut ditanami tumbuh-tumbuhan. Aku sangat menyukainya dan mengingatkanku akan kehidupanku di tanah kelahiran dulu. Suasananya nyaman dan menyenangkan.
Jalan dari lokasi parkir menuju kafe tidak diberi atap sehingga kalau musim hujan perlu membawa payung sendiri agar tidak basah oleh air hujan. Tapi, sebetulnya kita bisa meminjam payung dari pelayan meskipun aku belum pernah melakukannya karena lebih memilih berbasah-basah dengan air hujan. Lebih terasa greget bagiku.
Harga Makanan dan Minuman
Dulu, sebelum menginjakkan kaki di Kafeole, aku agak khawatir mengenai masalah harga. Desain kafenya yang menurutku begitu bagus membuatku berfikir harga jual makanan dan minuman di sana juga mahal. Hanya kalangan [kamus kata=’borjuis’] saja yang bertandang ke sana. Mahasiswa kere sepertiku saat itu tidak mungkin mampu membayar jika sampai berani masuk ke sana. Akan tetapi setelah sekali pergi ke sana, anggapan harga mahal itu tidaklah benar. Bawa uang Rp. 100.000 pasti sudah lebih dari cukup untuk makan berdua bahkan bertiga.
Umumnya, harga makanan di sana dijual mulai harga Rp. 5.000 untuk makanan ringan dan belasan ribu untuk makanan berat. Sedangkan minuman dibandrol dengan harga termurah adalah Rp. 4.000 saja.
Fasilitas Kafeole
Selain gazebo-gazebo yang tersedia di sekeliling kafe, ada juga bar, dan meeting room yang dilengkapi dengan LCD proyektor di Kafeole. Wifi gratis juga disediakan dengan 2 lokasi akses poin. Musholla dan kamar kecil juga disediakan dengan konsep yang rustik pula seperti gazebo.
Selain area parkir yang tersedia di sebelah barat kafe, Kafeole juga menyediakan sedikit lahan parkir di pinggir jalan dekat bar.
Kebersihan di Kafeole cukup dijaga dengan baik. Makanan dan minuman yang disasikan pada kami cukup membuat kami puas apalagi harganya tidak terpaut jauh dengan harga makanan dan minuman yang dijual oleh PKL di alun-alun pancasila tetapi rasa dan kualitasnya jauh berbeda. Untuk itu, aku sering mengajak keluarga menikmati waktu santai di sini.
Pelayanan Kafeole
Sebagaimana kafe-kafe yang lain, setiap ada tamu yang datang langsung disambut oleh pelayan yang membawa lembaran menu yang tersedia. Dengan ramah dan senyuman, mereka menunggu kami yang sedang memilih menu yang tersedia. Seringkali banyaknya menu itu membuat kami kebingungan untuk menentukan menu mana yang kami inginkan saat itu. Semuanya kelihatan begitu menggoda.
Jika ingin memesan menu tambahan, kita bisa memukul kentongan untuk memanggil pelayan. Tapi, aku belum pernah melakukan hal ini. Rasanya kurang enak saja seperti memperlakukan para pelayan itu seperti babu. Aku lebih suka menghampiri mereka di temap berkumpul mereka atau menunggu ada pelayan yang lewat kemudian memanggilnya untuk memberitahu kalau ada menu yang ingin dipesan lagi.
Password wifi yang disediakan bisa ditanyakan kepada pelayan karena seringkali password itu diganti. Dulu, sebelum aku memutuskan memasang Indihome, aku sering datang ke sini dengan tujuan utama hanya untuk wifian. Banyak pekerjaan yang terbantu oleh wifi yang disediakan oleh Kafeole.