Menggunakan Smartphone Untuk Smart Work

Alat telekomunikasi diciptakan untuk memudahkan manusia berinteraksi dari jarak jauh. Dengan adanya alat komunikasi, penggunaan waktu kita akan lebih efisien karena tidak perlu mendatangi seseorang yang hendak diajak berkomunikasi. Cukup memencet-mencet alat telekomunikasi sesuai aturan maka interaksi antar pengguna gawai telekomunikasi dapat terjalin dengan mudah.

Seiring berkembangnya teknologi, alat telekomunikasi pun kian berkembang. Munculnya smarphone di dunia teknologi yang disambut dengan gegap gempita oleh pasar menjadi salah satu isyarat bahwa alat telekomunikasi yang inovatif sangat diperlukan bagi umat manusia. Terlepas dari bergesernya tujuan penggunaan alat telekomunikasi yang menjadi gaya hidup bagi sebagian besar orang, kita tak perlu menghakimi apalagi mengklaim sebagai pengguna smartphone paling cerdik sedunia. 

Penggunaan smartphone di Indonesia secara umum memang telah bergeser dari tujuan awal ataupun konsep smartphone ditawarkan. Efisiensi waktu tak lagi tercapai apalagi ketika seseorang sedang asyik scroll-scroll di timeline mantan. Ups.. Tak hanya itu, mojok di grup Whatsapp atau chating di BBM sering kali membuat pengguna smartphone tak lagi bisa menghemat waktu. Belum lagi ditambah acara selfi yang gak kelar-kelar karena dirasa kurang cyuuut, edit photo biar tambah ca’em, apesnya lagi ketika upload foto koneksi internetnya lelet. Uh… Udah gitu setelah berhasil diupload dan sampai direfres 100 kali tidak ada yang like apalagi komentar. Ritual pun diulang mulai dari awal dengan pose yang berbeda. Capek de..

Hlaa mbok smartphone itu digunakan untuk kerja. Eits… yang blogger doyan nulis pake smartphone gak usah GR. Pun begitu yang jualan pulsa atau yang jadi selebgram plus buzzer gak usah besar kepala. Bukan kerja seperti itu maksudku.

Sedikit cerita dulu, ye.

Dulu… ini dulu… sebelum menikah, tidur tanpa didampingi handphone itu rasanya bagai orang tersesat. Lha piye ora tersesat aku itu kalau sudah tidur ya gitu deh… Jangan kan teman yang bangunin, bu Nyai aja yang bangunin masih bisa lolos tidur lagi. ? Waktu itu hanya ada dua yang membuatku bangun cepat-cepat. Pertama pak yai (dr. Khoirul Anam SE.i ME.i). Kalau beliau yang bangunin, aku pasti langsung bangun. Jangan tanya kenapa! Ceritanya panjang. ? Kedua adalah alarm. Terutama kalau sehabis subuh tidur lagi karena alarm itu selalu bunyi 15 menit sebelum jam kuliah. Padahal perjalanan dari pondok ke kampus sekitar 20 menit. Itu kalau gak macet. ? Kalau sekarang sih beda. Ada istri yang bangunin. Tapi ya gitu.. kalau dia nariknya kalah malah ikutan tidur lagi. ?

Eit….. kok malah jadi melebar ke mana-mana. Intinya tulisan ini mau mengabarkan kalau aplikasi Notpad ini sangat bagus digunakan untuk mencatat to do list atau catatan lainnya. Aplikasinya gak besar, gak sampai 1 MB tapi fiturnya mantab.

Coba sendiri aja ya… gara-gara gagal fokus malah kehabisan kata-kata untuk ditulis. Oh ya… link download ada di bawah. Ini bukan acara lomba atau pesanan pihak marketing. Ditulis atas kesadaran dan tanpa paksaan ataupun iming-iming imbalan. ???

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.socialnmobile.dictapps.notepad.color.note

Leave a Comment