Sering kita dapati tulisan “Ibu adalah orang yang mendoakan anaknya sampai dia lupa mendoakan dirinya sendiri.”. Benarkah itu? Benar. tetapi tidak untuk dibenarkan. Sebagai orang tua, kita juga butuh mendoakan orang tua kita dan diri kita sendiri. Ada urutan doa orang tua untuk anak agar anak berbakti.
Sebagai orang tua, sedikitnya kita harus mengerti seluk-beluk parenting. Parenting yang dimaksud disini adalah bagaimana mendidik diri kita sendiri sebagai orang tua agar menjadi orang tua yang bisa mendidik anaknya dengan baik. Agar kita bisa menghasilkan anak-anak terdidik, bukan hanya berpendidikan.
Namun jangan sampai lupa bahwa parenting paling penting adalah doa. Jadi, parenting itu benar-benar harus dhohir batin. Dari luar kita menerapkan parenting yg telah kita pelajari, dari dalam kita berdoa utk kesinambungan kita dengan Tuhan dalam parenting lahiriyah kita.
Lubabah Aly
Nah, karena parenting adalah ilmu tentang kita sebagai orang tua, maka mendoakan diri kita pun sangat penting dan jangan sampai kita tinggalkan.
Jangan hanya mendoakan anak saja, tetapi kita lupa mendoakan diri kita sendiri.
Lubabah Aly
Posisi Ibu dan Ayah sebagai Diri Sendiri, Orang Tua dan Anak
Parenting itu sendiri adalah mengajarkan kita agar sabar, agar tidak salah bicara, agar selalu positif. Maka akan sangat kurang jika kita hanya menerapkan parenting lahiriyah tanpa bantuan parenting batiniyah. Kita pun butuh berdoa agar dijadikan sebagai Ibu yang tangguh, ibu yang teguh, ibu yang baik, ibu yang sanggup mendidik.
Kita butuh berdoa seperti itu karena kita tahu, Allah lah yg memberi kita kesanggupan dalam mendidik anak. Allah lah yg memberi kita kesabaran, memberi kita ketenangan, dan lain lain. Maka sejatinya saat kita mendoakan diri kita, adalah bentuk pengakuan diri kita bahwa kita membutuhkan Allah dalamsemua usaha dan upaya kita. Kita melibatkan Allah dalam semua langkah yang kita tempuh.
Dan tidak cukup sampai disitu, selain menjadi orang tua, kita pula adalah anak. Dimana posisi kita saat menjadi anak, kita selalu berharap agar menjadi anak yang berbakti. Maka begitu pula lah kita saat memiliki anak, kitapun berharap agar anak kita berbakti pada kita.
Karena itu, sebagai orang tua, jangan sampai hanya mendokan anak, tetapi lupa mendoakan diri kita sendiri, terutama lupa mendoakan orang tua. Jangan. Sebab Rasulullah dalam satu haditsnya mensabdakan;
بِرُّا آبآءَكُم تَبَرُّكُم أَبْنآؤُكُم
Berbaktilah kalian pada orang tuamu, maka anak-anak kalian akan berbakti kepadamu. HR Atthabarani
Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti itu sendiri, tidak melulu saat kita melayani orang tua, merawat mereka, menurut atas perintah mereka. Tidak cukup hanya itu tetapi berbakti sendiri adalah mendoakan mereka.
Mengutip firman Allah dlm surat Al Isra ayat 23-24:
{ ۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ إِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَاۤ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَاۤ أُفࣲّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلࣰا كَرِیمࣰا (23) وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّیَانِی صَغِیرࣰا (24) }
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik pada ibu bapak. Jika salah seoranh di antara keduanya atau kedua-duanya sampai usia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali engkau mengatakan kepadanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkalah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu dihadapan keduanya penuh kasih sayang dan ucapkanlah ” wahai Tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
Secara tersurat, Allah menggabungkan perintah utk menyembah kepadaNya dg berbakti pada orang tua. Yang maknanya; berbakti pada orang tua adalah ibadah terpenting setelah kita meng-Esakan Allah. Setelah itupun, Allah memerintahkan langsung untuk mendoakan orang tua. Maka doa kita untuk orang tua adalah bentuk pengamalan Alqur’an itu sendiri.
Urutan Berdoa Untuk Anak, Orang Tua dan Diri Sendiri
Dari hadits dan ayat diatas bisa disimpulkan, jika kita ingin mendapati anak kita berbakti pada kita, maka langkah awal yg harus kita tempuh adalah berbakti pada orang tua kita terlebih dahulu. Karena itu jangan salah urutan saat berdoa.
- Pertama, doakanlah orang tua kita terlebih dahulu sebagai bentuk bakti kita pada beliau.
- Kedua, doakan diri kita sendiri sebagai orang tua, karena kitalah sumber dari keberhasilan anak-anak kita.
- Ketiga, barulah kita doakan anak-anak kita.
Mengapa mendoakan anak kita menjadi urutan terakhir?
Iya. Sebab untuk mendapatkan anak menjadi seperti kita inginkan, haruslah dimulai dengan kesungguhan kita dalam berbakti dan mendidik mereka. Sesuai sabda Rasul, jika kita berbakti maka anak akan berbakti pada kita. Dan langkah untuk berbakti kepada orang tua kita teguhkan dengan kesungguhan doa kita.
So, jangan jadi Ibu yang lupa mendoakan dirinya sendiri karena sibuk mendoakan anak, ya! Tetaplah berdoa utk semua orang yang kita cintai, termasuk diri kita sendiri.
Lubabah Aly
Doa-doa dalam Al-Qur’an yang Berhubungan dengan Orang Tua, Diri Sendiri dan Anak
Berikut doa-doa dalam Alqur’an yang berhubungan tentang orang tua, diri kita dan anak kita, yang bisa kita amalkan untuk sehari-hari.
رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَلِوَالِدَيَّ { رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّیَانِی صَغِیرࣰا }
[Surat Al-Isra’: 24]
“Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
{ رَبِّ أَوۡزِعۡنِیۤ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِیۤ أَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَعَلَىٰ وَ ٰلِدَیَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحࣰا تَرۡضَىٰهُ وَأَدۡخِلۡنِی بِرَحۡمَتِكَ فِی عِبَادِكَ ٱلصَّـٰلِحِینَ }
[Surat An-Naml: 19]
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
{ رَبِّ أَوۡزِعۡنِیۤ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِیۤ أَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَعَلَىٰ وَ ٰلِدَیَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحࣰا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِی فِی ذُرِّیَّتِیۤۖ إِنِّی تُبۡتُ إِلَیۡكَ وَإِنِّی مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِینَ }
[Surat Al-Ahqaf: 15]
“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
{ رَبِّ ٱجۡعَلۡنِی مُقِیمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّیَّتِیۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَاۤءِ }
[Surat Ibrahim: 40]
“Ya Tuhanku Yang Maha Pemurah, jadikanlah aku dan anak cucuku sebagai orang yang secara tetap dan konsisten melaksanakan dan mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku kepada-Mu.
{ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَ ٰجِنَا وَذُرِّیَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡیُنࣲ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِینَ إِمَامًا }
[Surat Al-Furqan: 74]
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
{ رَبِّ هَبۡ لِی مِن لَّدُنكَ ذُرِّیَّةࣰ طَیِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِیعُ ٱلدُّعَاۤءِ }
[Surat Ali ‘Imran: 38]
Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
{ رَبِّ هَبۡ لِی مِنَ ٱلصَّـٰلِحِینَ }
[Surat Ash-Shaffat: 100]
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.”