Tiga Persiapan Utama Menempuh Ujian Masuk Pondok Gontor

Bagaimana tips masuk Gontor? Adakah persiapan khusus agar bisa lolos seleksi masuk Pondok Gontor? Pertanyaan ini sering dilontarkan orang tua yang berminat menyekolahkan putra-putrinya di Pondok Gontor. Nama besar Pondok Gontor, track record alumni menjadi magnet bagi para orang tua yang berharap putra-putrinya bisa merasakan pendidikan di institusi yang telah turut andil mendidik tokoh-tokoh penting dan ulama besar di Indonesia.

Benarkah ada tips khusus agar bisa menembus seleksi ujian masuk Pondok Gontor? Ujian masuk Pondok Gontor sama dengan ujian masuk sekolah lainnya, membutuhkan persiapan khusus. Namun perlu diingat bahwa tips dan persiapan tersebut bukan jaminan 100% untuk lolos seleksi, sebab sebaik-baik ikhtiar tetaplah takdir yang menentukan hasil akhir.

Tiga poin berikut ini adalah hal paling utama yang perlu disiapkan jauh hari untuk menembus seleksi ujian masuk Pondok Gontor:

Kumpulkan informasi mengenai tata cara pendaftaran

Pondok Modern Darussalam Gontor menyelenggarakan pendidikan secara mandiri dengan kurikulum Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah. Tahun ajaran baru dimulai setiap bulan Syawal, hal ini berimbas langsung pada sistim seleksi calon santri baru. Info valid mengenai teknis pendaftaran ujian masuk Pondok Gontor meliputi persyaratan, tanggal pendaftaran, tanggal dan tempat ujian lisan dan tulis bisa dilihat melalui situs resmi pondok Gontor.

Ujian masuk Pondok Gontor terdiri dari ujian lisan dan tulis. Sebelum pandemi, proses pendaftaran dilakukan secara langsung. Pelunasan biaya pendaftaran sebagai salah satu syarat ujian masuk dibayarkan langsung di loket lokasi pendaftaran. Semenjak pandemi, pendaftaran dilakukan secara online dan biaya ditransfer melalui rekening bank milik pondok. Drama walisantro Gontor selama pandemi juga menarik untuk disimak.

Persiapan calon santri

Apakah calon santri perlu disiapkan jauh hari? Tentu, terutama persiapan mental dan materi ujian. Sistim sekolah berasrama pasti berbeda dengan sekolah umum. Hidup di bawah satu atap bersama ratusan bahkan ribuan orang dari berbagai suku bangsa selama 24 jam tentu nuansanya berbeda. Menuntut ilmu jauh dari orang tua, menyiapkan kebutuhan pribadi secara mandiri pasti membutuhkan pembiasaan. Maka mental santri perlu disiapkan terlebih dahulu sebelum menempuh ujian masuk Pondok Gontor. 

Tingginya animo orang tua untuk membekali putra-putrinya dengan persiapan matang menembus ujian masuk Pondok Gontor menjadi motivasi bagi para alumni dari berbagai kota untuk mendirikan lembaga bimbingan belajar masuk Gontor. Lembaga ini murni ide alumni dan tidak terkait dengan Pondok Gontor sebagai institusi. Keuntungan jika mengikuti bimbingan alumni adalah bisa mengondisikan mental calon santri sekaligus membekali pengetahuan mengenai materi ujian masuk Gontor baik ujian lisan maupun tertulis.

Jika di kota domisili tidak tersedia lembaga bimbingan ujian masuk, setidaknya calon santri bisa mendapat gambaran kehidupan pondok melalui kunjungan langsung ke area pondok jika telah dibuka untuk umum usai pandemi atau memantau media sosial resmi milik Pondok Gontor, youtube maupun instagram. 

Seperti halnya ujian di Pondok Gontor, persiapan ujian masuk Pondok Gontor tak kalah mendebarkannya. Calon santri juga wajib membekali diri dengan materi ujian lisan yang meliputi: psikotes, tahsin (membaca Al Quran dengan baik dan benar) serta praktik ibadah sehari-hari (meliputi ibadah qauliyah dan ibadah amaliyah seperti doa-doa harian, bersuci, sholat) serta materi ujian tulis (imla’/dikte tulis bahasa Aab, berhitung/matematika dasar setara kelas 6 SD dan bahasa Indonesia)

Persiapan calon wali santrii

Wali santri harus bersiap juga? Pasti. Sebagai calon wali santri wajib menyiapkan biaya, mental dan tentunya hati. Orang tua hendaknya menyeimbangkan antara niat, doa dan ikhtiar, karena tanpa perpaduan ketiganya maka segala upaya akan sia-sia di hadapan Allah. Niatkan menyekolahkan putra-putrinya di Pondok Gontor karena Allah semata, agar mereka mendapat pendidikan bekal dunia akhirat sebaik-baiknya. 

Biaya ujian masuk Pondok Gontor hendaknya disiapkan sesuai kebutuhan. Rincian biaya bisa dilihat di situs resmi pondok, namun perlu juga disiapkan biaya lain-lain sebab di luar rincian biaya pendaftaran terdapat biaya tambahan. Biaya tambahan tersebut bersifat khusus dan tergantung masing-masing santri, seperti pembelian peralatan sholat, baju muslim, seragam putih hitam, sepatu fantovel, perlengkapan pribadi lainnya sebagai perlengkapan ujian masuk.

Wali santri juga perlu menyiapkan mental. Taati segala peraturan pondok berkaitan dengan teknis pendaftaran. Siapkan pula mental untuk mengantisipasi kemungkinan ananda tidak lulus ujian masuk Gontor. Terkait waku pendaftaran dan kurikulum Pondok Gontor yang berbeda dengan sekolah umum, biasanya para wali santri menyiapkan rencana cadangan dengan mendaftarkan anandanya di pondok-pondok yang didirikan alumni Gontor apabila dinyatakan tidak lolos seleksi. 

Apabila ananda dinyatakan lolos seleksi, wali santri dan santri juga hendaknya berlapang dada atas keputusan pondok mengenai penempatan lokasi pondok bagi para santri. Sebab peserta yang lulus ujian masuk Gontor akan ditempatkan di seluruh cabang pondok Gontor berdasarkan kebijakan pihak pondok dan hasil ujian. 

Persiapan yang tak kalah penting adalah doa sebagai senjata paling utama. Perbanyak istighfar, amalan sunnah dan berdoa di waktu-waktu mustajabah. Tidak hanya berdoa agar lolos seleksi masuk Gontor, tetapi juga memohon untuk istiqomah dan mendapatkan ilmu yang berkah jika ananda dinyatakan lolos seleksi dan diterima sebagai santri sehingga bisa memulai kegiatan sekolah.