Tantangan Bangsa Indonesia Menghadapi Globalisasi

Artikel ini pertama kali dipublikasikan di elearning Universitas Terbuka untuk memenuhi tugas diskusi pada perkuliahan sesi keempat matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Ibu Annisa Istiqomah, S.Pd.,M.Pd. Semoga dapat dijadikan bahan referensi untuk teman-teman yang juga mengambil matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan di manapun berada.


Soal

Perekembangan saat ini,batas wilayah negara semakin tak tampak jika dilihat dari segi teknologi dan informasi. Setiap orang mampu memperoleh informasi dari negara lain dalam waktu yang kurun hitungan detik. Di era globalisasi saat ini semua pengaruh budaya dari negara lain akan mudah masuk dan tak terbendung.

Menurut anda apakah Globalisasi itu ancaman atau tatangan…?? silahkan diskusikan..


Jawaban

Saya berpendapat bahwa globalisasi merupakan tantangan besar yang perlu dihadapi oleh bangsa Indonesia. Informasi yang sifatnya borderless akibat pengaruh globalisasi dapat membantu meningkatkan pengetahuan ataupun kesadaran pada hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui atau disadari. Misalnya ketika ada penemuan baru di suatu negara terkait suatu alat yang dapat membantu produktivitas maka kita dapat langsung ikut menikmatinya untuk dikembangkan lebih lanjut atau sebagai bahan produksi. Padahal bisa saja kita membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi untuk dapat menemukan hal itu dengan cara sendiri.

Dengan adanya globalisasi, banyak masalah yang bisa terpecahkan karena semakin banyak kepala yang ikut berpikir untuk memecahkan berbagaimacam permasalahan hidup yang ada. Entah itu berkaitan dengan teknologi, sosial, keamanan, agraria atau perikanan, dan lain sebagainya.

Tantangan yang perlu diberi perhatian serius adalah peran kita di dalam arus globalisasi itu sendiri. Sebisa mungkin, kita berperan sebagai subyek globalisasi bukan obyek globalisasi yang hanya menjadi sasaran pasar atau target konsumen oleh aktor-aktor globalisasi lainnya. Ketika kita berperan sebagai subyek maka kita bisa mengendalikan arus globalisasi sesuai kehendak kita. Sedangkan kalau kita terperangkap menjadi obyek maka kita akan cenderung mengikuti arus globalisasi tanpa bisa menentukan arah tujuan secara mandiri.

Beberapa kiat untuk dapat mempertahankan diri agar bisa menjadi subyek pada percaturan global adalah dengan cara meningkatkan mutu pendidikan, semangat nasionalisme, etos kerja, persatuan, dan semangat untuk membangun bangsa dan negara. Disamping itu, kita tidak boleh serakah dengan berusaha menguasai berbagai sektor strategis untuk memonopoli pasar tanpa mempedulikan pihak lain. Bangsa yang tidak memiliki rasa welas asih, kepedulian, dan persaudaraan dengan bangsa lain akan cenderung dimusuhi sehingga akan menyulitkan langkah untuk mewujudkan gagasan-gagasan yang telah dicanangkan.

Leave a Comment