Hayoo siapa nih yang waktu sekolah engga suka matematika karna susah? Susah dimengerti, difahami apalagi dikerjakan. Saya juga sempat merasakan kesulitan belajar matematika. Padahal matematika atau berhitung ini merupakan salah satu life skill yang harus dimiliki bukan? Segala hal yang ada disekitar kita saja selalu menggunakan kaidah matematika. Jika saya sebagai dewasa saja merasa kesulitan dengan matematika atau hitungan, apalagi anak-anak?
Saat ini ilmu semakin berkembang begitu pula dengan proses belajar. Termasuk belajar berhitung bagi anak. Nah, sebelum memasuki tahapan berhitung yang kompleks terdapat tahapan pre matematika supaya dapat memberi kesan yang baik pada anak. Sehingga saat anak sudah siap secara kemampuan, tahapan anak belajar berhitung akan dapat dilakukan dengan optimal.
Kenapa Matematika Susah?
Melihat berbagai manfaat matematika, kenapa ya dulu kerasa susah banget untuk difahami? Jawabannya adalah karena persiapannya tidak ada. Dulu saat sekolah, saya dengan jelas mengingat bahwa yang pertama kali harus saya lakukan adalah mengenal angka. Pengenalan angka ini merupakan hafalan. Sedangkan berhitung merupakan kemampuan logika. Bedanya apa? Ya sangat berbedaaaa.. karena saat menghafal hanya terpaku pada hasil pasti dan telah diketahui. Namun berhitung atau matematika ini memerlukan penalaran logika sehingga saat berbagai angka tersebut diotak atik, pemahaman kita akan menyesuaikan proses untuk memperoleh hasilnya.
Persiapan Anak Belajar Berhitung
1. Sensory Play
Bermain tetap menjadi hal yang menyenangkan bagi anak bukan? Pada saat bermain ini, orang tua dapat menyelipkan berbagai kegiatan belajar yang menyenangkan. Untuk mendukung tahapan belajar berhitung pada anak, banyak permainan yang dapat dilakukan bahkan sejak dibawah satu tahun. Hal ini berkaitan dengan mengasah kemampuan berpikir anak alias critical thinking.
Kegiatan yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan sorting warna, menuang, mengelompokkan jenis mainan, mengumpulkan bola, bermain puzzle, block hingga lego. Pada anak yang lebih besar yakni berusia balita, anak bisa diajak untuk ikut meronce sehingga anak akan terlatih untuk fokus. Anak juga dapat dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berkebun, memilah baju yang akan dicuci hingga memasak makanan favoritnya.
Selain mengasah fokus, anak akan dilatih menggunakan motorik halus sehingga ia akan merasa nyaman dengan tubuhnya. Rasa nyaman ini akan sangat mempengaruhi proses belajar berhitung maupun belajar lainnya. Memasukkan materi pembelajaran secara tersirat seperti ini akan memberi kesan menyenangkan bagi anak dibanding langsung memberinya hafalan tanpa persiapan. Buku yang dapat digunakan untuk anak belajar ini adalah Montessori Pre Math Activity.
2. Penguatan Refleks
Refleks ini sebenarnya berkaitan dengan sensory. Jika sensory play untuk mengasah motorik halus. Maka refleks ini diperoleh dari latihan motorik kasar. Kebayang dong anak yang super aktif itu tidak menjapatkan jatah stimulasi motorik kasar saat belajar? Bakalan memilih kabur dan tidak betah berlama-lama untuk duduk dan fokus.
3. Stimulasi Pra Matematika
Stimulasi ini dapat dilakukan dengan dua penjelasan sebelumnya. Sedangkan untuk prosesnya, anak dapat distimulasi dengan rutin menggunakan permainan seperti:
- Mengelompokkan benda, permainan dapat dilakukan dengan mengelompokkan benda sesuai jenisnya seperti mobil atau truk. Sesuai ukurannya seperti besar atau kecil. Bahkan dengan mengurutkannya dari terkecil hingga terbesar maupun sebaliknya
- Mencocokkan, mencocokkan ini dapat juga menjadi bagian dari mengelompokkan benda. Salah satu jenis permainan yang dapat mengasah kemampuan ini adalah dengan menggunakan puzzle. Permainan puzzle dapat melatih untuk berfikir kritis dengan beberapa perhitungan abstrak sederhana. Memilih puzzle jigsaw yang memiliki pertambahan jumlah kepingan secara bertahap akan membantu anak untuk melihat konsep perhitungan abstrak sederhana.
- Pemahaman bentuk geometri, bentuk menjadi bagian dalam kehidupan sehari hari bagi anak. Orang tua dapat memberikan penjelasan mengenai bentuk melalui benda benda disekitar anak. Selain itu, terdapat pula puzzle yang berbentuk geometri khusus yang dirancang untuk mengenal bentuk hingga konsep perhitungan abstrak.
- Pemahaman bilangan, setelah anak memahami konsep dasar berhitung secara abstrak, pengenalan konsep berhitung secara konkretpun dapat dilakukan. Konsep konkret ini meliputi membilang atau mengurutkan bilangan, mencocokkan angka dengan jumlah benda dan melakukan penghitungan sederhana.
Terima kasih, sangat bermanfaat infonya