Nama asli Sunan Giri adalah Raden Paku. Ia lahir di Blambangan (Banyuwangi, Jawa Timur). Sunan Giri adalah putra dari Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu. Dewi Sekardadu adalah putri adipati Blambangan (Prabu Menak Sembuyu) yang beragama Hindu. Ibu dari Sunan Giri merupakan putri penguasa wilayah Blambangan pada masa akhir Majapahit yang bernama Prabu Menak Sembuyu. Sang ibu juga dikenal sebagai seorang mubaligh Islam yang berasal dari Asia Tengah.
Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad Saw. beliau merupakan murid dari Sunan Ampel dari saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Beliau mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur. Bahkan sampai kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen yang menyebarkan agama Islam ke wilayah lombok dan Bima.
Karya Peninggalan Sunan Giri
Sebelum menjadi anggota Walisanga yang berjasa menyebarkan agama Islam, beliau pernah menuntut ilmu di Pesantren tempat Raden Patah belajar tentang agama Islam. ketika masih muda, beliau pernah melakukan perjalanan ke Malaka dan Pasai untuk menuntut ilmu. Setelah beliau merasa bahwa ilmu yang diperoleh sudah cukup, beliau membuka pesantren di daerah Gresik, tepatnya di daerah perbukitan Desa Sidomukti. Nama pesantren tersebut “Giri” yang berarti bukit. Sunan Giri juga berhasil menciptakan beberapa karya seperti permainan anak, lagu Cublak-cublak suweng, Lir-ilir, Gending Asmarandana, serta Pucung.