Nama asli Sunan Bonang adalah Raden Makdum atau Raden Maulana Makdum Ibrahim. Ia diperkirakan lahir pada tahun 1450 M di daerah Bonang. Beliau merupakan putra keempat Sunan Ampel dari perkawinan dengan Nyai Ageng Manila putri Arya Teja, Bupati Tuban. Kakak-kakak Sunan Bonang adalah Nyai Patimah bergelar Nyai Gedeng Panyuran, Nyai Wilis alias Nyai Pengulu, dan Nyai Taluki bergelar Nyai Gedeng Maloka. Adik Sunan Bonang adalah Qasim yang kelak dikenal sebagai Sunan Drajat.
Sunan Bonang termasuk dalam empat serangkai dari murid yang mendapat pendidikan langsung dari Sunan Ampel. Adapun ketiga murid lainnya adalah Sunan Giri, Sunan Drajat, dan Sunan Ngudung. Selain itu, Sunan Bonang fasih berbahasa Arab karena ia dan Sunan Giri pernah belajar ke Mekah.
Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. beliau dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Beliau dimakamkan di kompleks Pemakaman Desa Kutorejo, Tuban, Jawa Timur.