Pengantar Teori Akuntansi dan Sifat Dasarnya

Menurut Harahap (2008:2) Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.

Sifat dasar dan elemen dasar akuntansi

Dalam Accounting Principle Boad (APB) Statement No 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dari akuntansi:

Accounting entry

Dalam menyusun informasi akuntansi, yang menjadi fokus pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga organisasi tertentu harus jelas sebagai suatu entity yang tepisah dari badan atau entity yang lain.

Going concern

Dalam menyusun atau memahami laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan ini akan bubar.

Measurement

Akuntansi sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi (economy resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya yang terjadi akibat operasi perusahaan. Akuntansi mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal, hasil dan biaya.

Accrual

Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkannya tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Penentuannya bukan keterlibatan kas, tetapi didasarkan pada faktor legalnya apakah memang sudah merupakan hak (pendapatan) atau kewajiban (biaya) perusahaan atau belum. Kalau sudah, harus dicatat tanpa menunggu pembayaran atau penerimaan kas.

Exchange price

Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran dari harga pasar.

Approximation

Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan perkiraan-perkiraan seperti taksiran umur aset, taksian harga persediaan, harga surat berharga, penyisihan piutang, dll.

Judgment

Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan akuntan manajemen berdasakan keahlian atau pengalaman yang dimilikinya. Misalnya judgment tentang memilih FIFO, LIFO, metode garis lurus, atau double declining, klasifikasi perkiraan dan sebagainya.

General purpose

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan akuntansi ditujukan untuk pemakai secara umum, bukan pemakai khusus (banker, investor, kreditor, analis, manajmen) tetapi ke semua pihak.

Interrelated statement

Neraca, laba rugi, laporan sumber dan penggunaan kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol akuntansi, sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan tanpa mempertahankan hubungan satu akun dengan akun lainnya.

Time period

Laporan keuangan menyajikan inormasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal tertentu atau waktu tertentu.

Substance over form

Akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian dari pada bukti legalnya. Akuntansi selalu berpihak pada kenyataan yang sebenanya.

Monetary unit

Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau uang, bukan unit, luas meter, kilogram, dll.

Materiality

Laporan keuangan tidak hanya memuat informasi yang dianggap penting dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetapi melihat signifikannya. Penting disini berarti jika informasi tersebut dapat mempengaruhi para pengambil keputusan yang normal.

Sifat-sifat lain yang terkandung dalam akuntansi (keuangan):

1. Historis, yaitu laporan yang pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi.
2. Classification, yaitu informasi laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan sifat dasar akuntansi.
3. Summarization, transaksi dan kejadian yang sama dalam perusahaan diklasifikasikan menurut metode tertentu.
4. Measurement, pengukuran yang digunakan dalam akuntansi.
5. Veritiability, setiap informasi dalam laporan keuangan harus ditelusuri sampai ke bukti-buktinya.
6. Conservatism, perusahaan biasanya memiliki kejadian yang belum pasti.
7. Technical terminology, istilah yang digunakan dalam laporan keuangan.