Suatu kali kita sakit, lalu kita periksa. Setelah periksa, obat belum diminum, ternyata kita sembuh duluan. Lain waktu, kita sakit, lalu kita periksa, berobat ini itu, bahkan sebagian sampai ganti dokter kesana kemari, tapi tak kunjung sembuh. Sakit lama. Periksa sudah, berobat sudah. Tapi belum ada ada hasilnya.
Apa sih, maknanya?
Maknanya adalah bahwa kesembuhan murni dari Allah. Kita periksa, minum obat, semua itu sebatas ikhtiar. Itu adalah syariat yang harus kita tempuh agar sembuh dari sakit. Seperti halnya saat hujan, kita akan mengambil payung. Tetapi bukan berarti kita tidak kehujanan sama sekali, bukan? Misalkan, kita sudah ambil payung, gak kehujanan, tetapi di jalan ketemu orang yang sedang naik sepeda atau mobil, melewati genangan air dan.. craattttt. Kita kena airnya. Meski sudah pakai payung, tetap basah juga. Apa ada yang salah dari usaha kita? Tidak. Semua itu memang takdir, jalan yg sedang di gariskan untuk kita.
Hikmah Sakit
Maka begitu pula saat kita sakit. Periksa, minum obat, itu sebatas ikhtiar kita. Kita lakukan jalan yg harus kita lakukan. Tapi kita tahu bahwa bukan dokter yang menyembuhkan kita, tetapi Allah lah yang menyembuhkan kita.
Makanya kadangkala meskipun kita belum minum obat, kita sudah sembuh. Kadang obat baru di minum setengah, kita sudah sembuh. Kadang sampai kontrol berkali-kali, kita belum sembuh. Bahkan ada yang sampai menjalani rawat inap di rumah sakit berkali-kali, namun belum sembuh juga.
Tidak apa-apa. Kita jalani saja ikhtiar kita. Soal kapan Allah Memberikan kesembuhan, kita pasrahkan saja kepada Allah. Yang penting kita terus berusaha, terus berupaya.
Toh, sakit itu sendiri memiliki dua hikmah.
Hikmah pertama adalah sebagai sarana menghapus dosa. Kita tidak tahu berapa banyak dosa kita. Bagaimana cara ia terhapus. Ada beberapa dosa yang tidak bisa dihapus kecuali dengan sedekah, ada yang tidak bisa dihapus kecuali dengan meminta maaf, ada pula yang bisa dihapus dengan kesabaran kita saat kita sakit.
Hikmah kedua adalah mengangkat derajat. Kalau dosa kita sedikit, dengan kesabaran kita menerima sakit, maka derajat kita akan diangkat.
Jadi tidak apa-apa. Kita jalani saja dulu. Memang Allah sedang menghendaki kita sakit. Tapi kita tidak tahu kan, di balik sakit itu, Allah menyiapkan apa untuk kita?
Lubabah Aly
Karena itu teruslah bersabar, teruslah bersemangat. Lanjutkan pengobatan kita. Di samping itu, semakin dekatkan diri kita kepada Allah. Perbanyak doa, perbanyak dzikir, membaca istighfar dan shalawat. Semua itu membantu proses kesembuhan kita. Setidaknya, dengan hati yang tenang karena kedekatan kita kepada Allah, kita sedikit bisa meminimalisir rasa sakit kita.
Doa Minta Kesembuhan untuk Diri Sendiri
Ada suatu cerita, Ketika Rasulullah didatangi oleh seseorang yang mengeluh sakit di bagian badannya. Kemudian Rasulullah mengajarkan hal ini:
Pertama, letakkan tangan pada bagian yang sakit.
Kedua, baca bismillah 3x
Ketiga, membaca doa ini 7x:
اَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا اَجِدُ وَ اُحَاذِرُ
[ aku berlindung dg keagungan Allah dan kekuasaanNya dari dampak buruknya penyakit yg kurasakan dan kukhawatirkan ] HR. Muslim
Coba direnungkan, saat kita mengikuti cara ini, sakit yang kita derita justru sedang membawa kita menuju hal yang baik, yaitu mengamalkan hadits. Padahal tidak setiap hari kita bisa mengamalkan ilmu kita, apalagi mengamalkan hadits. Karena itu, sakit tidak selalu buruk. Sakit bisa membawa kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Sakit bisa membuat kita semakin Dekat dengan Allah, yang Maha Menyembuhkan segala sakit yang kita rasakan.