Contoh Laporan Membaca Buku Fiksi

Fiksi artinya cerita atau kejadian rekaan, khayalan, yang bukan sebenarnya. Buku fiksi berarti suatu buku yang berisi tentang cerita imajinatif yang dibuat oleh penulis. Menurut katadata.co.id, cerita fiksi dapat diketahui lewat bentuk tulisannya yang identik dengan buku karya sastra dan buku narasi imajinatif. Cerita fiksi memiliki kelebihan dalam hal ide dan gagasan yang lebih lepas sehingga mampu menggugah emosi pembacanya. Contoh cerita fiksi antara lain novel, komik, cerpen, dongeng dan lain sebagainya.

Cerita fiksi biasanya mengandung unsur ekstrinsik dan intrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar cerita dan juga ikut membangun jalannya suatu cerita. Unsur ekstrinsik ini biasanya berdasarkan pada sudut pandang kehidupan atau keadaan penulis pada saat menulis suatu cerita. Contoh unsur ekstrinsik antara lain unsur sosial, nilai, biografi, sikap, pandangan hidup dan lain lain. Unsur ekstrinsik ini akan sangat dirasakan oleh pembaca terkait dengan hal yang diselipkan pada suatu cerita.

Unsur intrinsik adalah komponen yang membangun cerita fiksi. Unsur intrinsik antara lain tema atau ide utama sebuah cerita, alur atau jalan cerita, tokoh atau karakter, latar atau waktu dan tempat, konflik atau permasalahan yang ada dalam cerita, sudut pandang, dan percakapan atau dialog.

Laporan membaca buku fiksi digunakan sebagai sarana mempermudah memahami isi dalam suatu buku. Hal ini dikarenakan dalam membuat laporan, unsur-unsur yang terdapat dalam buku tersebut dikupas dan dibahas satu persatu dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dan berisi poin poin dari suatu cerita. Membuat laporan membaca buku fiksi akan membantu kita untuk merangkum dan menganalisis isi buku fiksi.

Sistematika Laporan Membaca Buku Fiksi

Sistematika laporan membaca buku fiksi tidak berbeda dengan laporan membaca buku non fiksi. Secara umum sistematika laporan membaca buku non fiksi terdiri dari:

  • Identitas Buku, terdiri atas judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
  • Sinopsis Buku, yang berisi ringkasan isi buku.
  • Analisis unsur ekstrinsik
  • Analisis unsur intrinsik

Contoh Laporan Membaca Buku Fiksi

Laporan Membaca Buku Fiksi Mermaid Fountain

I.   Identitas Buku

  • Judul buku       : Mermaid Fountain
  • Pengarang       : Dyah Rini
  • Penerbit          : Winterpreneur club
  • Tahun terbit    : 2016
  • Tebal buku       : 224 halaman

II.  Sinopsis Buku

Konon kabarnya air mancur itu membawa keajaiban.

Mairin Malya, seorang chef. Ia memperjuangkan segalanya demi mimpi membangun restoran seafood. Hingga suatu saat, tragedi datang dan meremukkan semua harapannya. Satu-satunya jalan untuk terus menjaga mimpinya adalah dengan berdusta.

Laguna Senna, seorang penyanyi bersuara emas. Seumur hidup ia berjuang untuk ketenaran dan kekayaan. Hingga suatu hari, dunianya yang rapuh terancam runtuh.

Mereka bertemu di depan air mancur Putri Duyung. Bersama-sama, mereka melemparkan koin. Bersama-sama, mereka berharap agar impian mereka tercapai.

Dan kemudian keajaiban terjadi. Tapi, tidak dengan cara yang mereka inginkan.

Takdir memutarbalikkan dunia keduanya, membawa mereka ke arah yang tak terduga: musuh, masalah, dan juga, cinta.

Akankah pada akhirnya mereka menemukan kebahagiaan yang mereka cari? Ataukah mereka akan hancur menjadi buih seperti dongeng sang Putri Duyung?

Namun, untuk setiap permintaan ada pengorbanan yang harus dibuat.

III. Analisis Unsur Ekstrinsik

  • Latar Belakang Pengarang

Dyah Rinni merupakan salah satu penulis novel dengan beragam genre. Salah satu karyanya merupakan pemenang lomba menulis seven deadly sins dari gagas media. Pernah menjadi editor di dua penerbit nasional membuatnya bersemangat untuk menulis cerita dari berbagai genre. Dyah rinni menyukai tantangan menulis dan mengatakan bahwa akan selalu menulis cerita romance dengan bumbu  fantasy karena cukup sentimentil, ringan dan membawa nostalgia masa kecil tentang dongeng.

  • Nilai yang terkandung

Nilai yang terkandung dalam cerita ini adalah tentang pengorbanan, perjuangan, harapan dan rasa syukur dalam memaknai segala hal yang terjadi pada kehidupan dan segala sesuatu yang dimiliki bisa hilang begitu saja karena tak ada yang abadi di dunia ini. Jika sesuatu menghilang, maka yakinlah bahwa ada hal baru lainnya yang menggantikannya dan bisa jadi lebih berharga dari apa yang telah hilang.

IV. Analisis Unsur Intrinsik

  • Tema

Cerita ini bertema romansa dengan dibumbui dongeng putri duyung yang menjadi salah satu dongeng masa kecil. Putri duyung dalam cerita ini adalah pria.

  • Tokoh

Mairin Malya, sebagai tokoh utama perempuan yang bekerja sebagai seorang chef. Pantang menyerah, pekerja keras dan kuat untuk menyelamatkan restorannya yang berada dalam ambang kebangkrutan meskipun tidak bisa membau dan merasakan. Laguna Senna, sebagai tokoh utama pria yang bekerja sebagai penyanyi papan atas. Berusia karakternya angkuh dengan suara merdu dan perawakan tinggi. Namun kehilangan suaranya karena suatu hal.

  • Alur

Alur yang dipakai adalah alur maju dan mundur (gabungan). Alur maju difokuskan pada perjuangan dan pengorbanan para tokoh utama dalam menghadapi konfliknya. Sedangkan alur mundur difokuskan untuk mengenang masalalu kedua tokoh.

  • Gaya bahasa

Gaya bahasa yang digunakan merupakan bahasa ringan dengan penggunaan perumpamaan dan majas pada beberapa kalimat. Majas yang paling sering digunakan adalah majas hiperbola “seorang penyanyi bersuara emas”, eufisme “dunianya yang rapuh” dan personifikasi “laut sedang murah hati”.

  • Latar

Tempat yang paling banyak disebutkan adalah di restoran Mairin. Waktu cerita mairin dan Laguna adalah masa kini dan masa lalu sebagai flashback.

  • Sudut pandang

Sudut pandang yang dipakai dalam cerita ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Dalam cerita ini dijelaskan pula tentang dongeng putri duyung. Penulis juga menggunakan kata ganti ia dan dia.

  • Amanat

Setiap hal yang terjadi tidak selalu bahagia. Ada yang harus direlakan untuk bisa mendapatkan sesuatu. Perjuangan dan harapan datang berdampingan pada siapapun yang mau mengusahakannya. Keajaiban bisa saja terjadi pada orang yang mempercayainya. Kesederhanaan dan ketulusan mampu menggugah hati yang dingin dan keras sekalipun.

Leave a Comment