Keindahan kota salatiga memang terasa tiada habisnya untuk dieksplorasi. Setelah sebelumnya kami berwisata di Taman Kota Salatiga dan berkeliling Salatiga dengan naik delman, selanjutnya kami menikmati wisata kuliner di Rumah Makan Prasmanan Agung Lestari Salatiga.
Daftar Isi:
Lokasi Rumah Makan
Secara geografis, lokasi rumah makan prasmanan Agung Lestari yang kami kunjungi kemarin terletak di dekat kampus 2 IAIN Salatiga atau tepatnya di jalan raya Nakula Sadewa. Koordinat lintang -7.3355176 dan koordinat bujur 110.4882204. Tampilan Street View 3 dimensi melalui Google Maps bisa dilihat seperti di bawah ini:
Pertama kali aku ke rumah makan ini usai mengantar Widut ke kampus 2 IAIN Salatiga sekitar 3 tahun yang lalu kalau tidak salah. Awal-awal kami menikah memang sering jalan-jalan terlebih sebelum Widut hamil. Sesuai rencana memang. Aku tidak berniat menghamili Widup pada tahun pertama pernikahan melainkan keinginanku untuk melakukan hal itu pada tahun kedua. Alhamdulillah diijabahi.
Rute Perjalanan
Rumah makan Agung Lestari ini dapat dijangkau dari kampus 2 IAIN Salatiga dengan berjalan kaki hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja. Rute ini bisa dilihat pada Google Maps seperti di bawah ini:
Fasilitas Dan Layanan
Beberapa fasilitas dan layanan yang disediakan rumah makan prasmanan Agung Lestari antara lain:
Area Parkir
Area parkir yang disediakan untuk pengunjung rumah makan ini cukup luas dan dijaga oleh petugas parkir. Bisa digunakan untuk mobil maupun sepeda motor. Untuk parkir sepeda motor, biasanya ditarik bea Rp. 1000 sedangkan untuk kendaraan roda empat aku tidak tahu karena belum pernah dan tidak menanyai petugasnya.
Seperti petugas parkir pada umumnya, petugas parkir di sini juga dengan sedang hati untuk membantu pengunjung menyebrang jalan.
Bangunan Rumah Makan
Desain rumah makan ini dibuat dengan perpaduan antara arsitektur modern dengan gaya rustik. Secara umum, teknologi yang digunakan untuk display makanan menggunakan konsep modern seperti meja, rak, piring, beserta perabotan lainnya yang behubungan dengan display.
Ruang untuk makan dibagi menjadi dua bagian dengan dibatasi pemisah berupa tembok. Kedua ruang tersebut bisa diawasi oleh petugas kasir yang ditempatkan di tengah-tengah ruangan.
Meja dan Kursi Makan
Rumah makan ini tidak menyediakan tempat untuk lesehan. Semua pengunjung bisa menggunakan meja dan kursi untuk menyantap makanan yang telah dibelinya.
Meja dan kursi makan dibuat dengan desain yang rustik terbuat dari tunggak kayu yang dibentuk sedemikian rupa hingga berwujud menjadi meja dan kursi.
Widut dan si K berfoto sebelum mulai makanMenu Makanan dan Minuman
Menu makanan yang tersedia bervariasi kebanyakan berupa masakan-masakan khas jawa, khususnya masakan yang biasa dimasak di Salatiga seperti sayur lodeh, lele bakar/goreng, pepes, ayam goreng, dan masih banyak yang lainnya. Setiap hari menunya berubah-ubah. Sedangkan minuman yang disediakan ada minuman botol kemasan pabrik, air putih, jeruk panas/es, dan teh panas/es.
Tempat Cuci Tangan
Fasilitas untuk mencuci tangan disediakan di dekat tempat display makanan. Sampai artikel ini ditulis, baru ada satu tempat itu saja.
Air untuk mencuci tangan lumayan deras. Hanya saja sabun cair yang disediakan sepertinya terlalu banyak campuran airnya sehingga ketika digunakan untuk mencuci tangan busanya sedikit saja kecuali menggunakannya dengan takaran di atas ambang batas kewajaran.
Harga
Harga makanan dan minuman yang ditawarkan di sini sangat murah, paling tidak menurutku begitu dibandingkan dengan rumah makan lainnya yang kami kunjungi. Aku tidak bisa merinci harga tersebut per item karena tidak tahu. Sebagai gambaran saja seporsi besar nasi (untuk berdua) dengan lauk semur jengkol, sayur lodeh, lele goreng, kerupuk, dan satu telur asin harganya cuma Rp. 15.000 saja. Padahal! biasanya, untuk sekali makan berdua di warung makan kami menghabiskan uang antara Rp. 25.000 sampai Rp.35.000. Apalagi kalau di kafe, biasanya pengeluaran kami antara Rp 50.000 sampai Rp. 100.000 untuk makan berdua saja.
Aku dengan Widut memang suka makan seporsi untuk berdua. Kebiasaan ini terbawa juga ketika di warung makan. Hanya saja kalau kami sedang ingin makan menu yang berbeda biasanya memang kami memesan menu sesuai keinginan saat itu, misalnya aku ingin bakso sedangkan Widut ingin mie ayam atau aku ingin makan sate sedangkan Widut ingin makan soto. Beberapa menu yang sering membuat kami pesan sendiri-sendiri adalah sate dengan soto, bakso dengan mie ayam, gado-gado dengan siomay, steak dengan ayam goreng, bebek goreng dengan ayam goreng. Selain pasangan menu itu, biasanya kami memesan seporsi saja.
Pelayanan
Konsep rumah makan Agung Lestari ini memanglah berupa prasmanan hanya saja kita bisa meminta bantuan pelayan untuk mengambilkan makanan sesuai selera kita. Selain itu, kita juga bisa meminta mereka untuk membungkuskan makanan tersebut untuk dibawa pulang. Kita juga bisa memesan makanan untuk acara hajatan di rumah karena memang rumah makan ini menerima pesanan untuk acara-acara seperti itu.
Ringkasan
Rumah makan prasmanan Agung Lestari yang terletak di jalan Nakula Sadewa ini harganya murah seperti warung makan Agung Lestari yang terletak di dekat lapangan Pancasila. Selain itu masakannya juga lesat sehingga membuat kami berkali-kali mampir ke situ.
Area parkir lumayan luas dengan petugas parkir yang berganti-ganti sesuai jadwal masing-masing. Biaya parkir untuk kendaraan roda dua Rp. 1000 sedangkan untuk kendaraan roda empat belum aku ketahui.
Kita bisa meminta bantuan pelayan untuk mengambilkan makanan sesuai selera. Kita juga bisa memintanya untuk membungkusnya guna dibawa pulang. Rumah makan ini juga memerima pesanan untuk acara hajatan.